Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Lonjakan volatilitas telah menyebabkan peningkatan volume yang sangat besar, dengan total lebih dari 20 miliar saham di masing-masing dari dua sesi terakhir di seluruh bursa AS untuk hari perdagangan paling aktif yang tercatat sejak tahun 2014, menurut data Refinitiv.
Volume di seluruh bursa AS pada hari Jumat adalah 17,13 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 15,26 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengatakan sedang memantau dengan cermat setiap potensi kesalahan, baik untuk pialang maupun investor yang digerakkan media sosial.
Pelaku pasar telah berspekulasi bahwa volatilitas yang disebabkan oleh tekanan jangka pendek telah menyebabkan saham favorit investor termasuk Apple Inc berada di bawah tekanan karena hedge fund memilih untuk menjual guna menutupi kerugian miliaran dolar.
Saham Apple turun 3,74% sementara Microsoft turun 2,92%.
Namun, kekhawatiran tentang meningkatnya kasus Covdi-19 dan peluncuran vaksin yang tidak menentu membuat investor khawatir tentang kemunduran dan peningkatan volatilitas dalam waktu dekat.
Terlebih saat ini, laporan pendapatan triwulanan telah mengurangi beberapa kekhawatiran tentang penilaian saham yang meluas.
Dari 184 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan hingga Jumat pagi, 84,2% telah melampaui ekspektasi analis, jauh di atas tingkat mengalahkan 75,5% selama empat kuartal terakhir, menurut data Refinitiv.
Namun, Honeywell International anjlok 3,68% setelah membukukan penurunan laba kuartalan 13%.
Masalah lain datang karena ditemukannya kasus pertama yang diketahui dari varian Covdi-19 asal Afrika Selatan pertama di Negeri Paman Sam. Dari temuan ini, memperlihatkan sebagian resisten terhadap vaksin saat ini dan perawatan antibodi, terdeteksi di Carolina Selatan pada hari Kamis.
Data menunjukkan biaya tenaga kerja AS naik lebih dari yang diharapkan pada kuartal keempat di tengah lonjakan upah, mendukung pandangan bahwa inflasi dapat meningkat tahun ini, sementara laporan lain menunjukkan belanja konsumen AS turun untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Desember.
Selanjutnya: Aksi anak muda WallStreetBets amatir menekuk para trader kawakan di saham GameStop
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News