kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wahana Interfood (COCO) fokus pada penjualan di pasar lokal


Jumat, 27 Desember 2019 / 20:13 WIB
Wahana Interfood (COCO) fokus pada penjualan di pasar lokal
ILUSTRASI. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. yang dikenal dengan merek dagang Schoko, merupakan salah satu perusahaan cocoa dan cokelat berkualitas premium yang mengolah biji kakao fermentasi di Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2006 ini memiliki ekspa


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berhasil mencatatkan nilai penjualan neto sebesar Rp 150,55 miliar pada periode yang berakhir 30 September 2019. Penjualan bersih ini naik hingga 30,8% secara tahunan.

Penjualan di pasar domestic masih mendominasi penjualan neto COCO yakni sebesar Rp 150,14 miliar atau sekitar 99,7% dari total penjualan keseluruhan. Sementara penjualan ke pasar ekspor masih terbilang mini yakni hanya senilai Rp 413,46 juta.

Baca Juga: Efisiensi dan diversifikasi bikin laba bersih Wahana Interfood (COCO) melesat 109%

Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Gendra Fachrurozi mengatakan, 99% dari penjualan COCO memang difokuskan untuk pasar domestik. Sementara 1% sisanya dijual di pasar ekspor.

Gendra menjelaskan, sebelum adanya peraturan ASEAN Free Trade Area (AFTA), COCO berfokus dalam penjualan ekspor. Namun, COCO akhirnya memutuskan untuk memperkuat pasar domestik.

“Perseroan khawatir di mana Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN tetapi penjualan COCO di Indonesia sendiri tidak kuat. Maka dari itu, perseroan mengganti strategi penjualan dengan memperkuat market lokal,” ujar Gendra kepada Kontan.co.id, Jumat (27/12).

Baca Juga: Penjualan naik 30,8%, Wahana Interfood (COCO) raup laba Rp 5,25 miliar di kuartal III

Namun, Gendra tidak menampik bahwa permintaan dari pasar ekspor saat ini sudah cukup banyak dan menggiurkan.

Untuk itu, saat ini COCO masih menunggu penambahan kapasitas dari pabrik baru sebelum memulai fokus pada penjualan ekspor kembali.

Lebih lanjut, Gendra memprediksi penjualan COCO pada tahun 2020 dapat tumbuh hingga 20%. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuka jalur distribusi sendiri yang berada di wilayah Indonesia Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×