Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SHANGHAI. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa China terpuruk. Kondisi itu menyebabkan indeks acuan di Negeri Panda itu mengalami penurunan terburuk sejak November 2010 lalu.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 07.33 waktu London, CSI 300 Index -indeks perusahaan besar di China- merosot 5,8%. Jika dikalkulasikan, penurunan indeks acuan China sudah melampaui 20% dari level tertingginya tahun ini.
Menurut Vasu Menon, head of content and research OCBC Bank Ltd di Singapura, pasar saham China masih akan mengalami volatilitas yang cukup tinggi dalam beberapa pekan ke depan.
"China memiliki masalah terkait pengetatan kucuran kredit. Pemerintah saat ini mencoba menyeimbangkan kembali perekonomian. Salah satu caranya dengan memperketat shadow banking system. Ini artinya pengucuran kredit juga akan dipersulit," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News