Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Rabu (8/2) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,09% ke level 111,80 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp 8,82 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,03 triliun.
"Hal tersebut mencerminkan bahwa pelaku pasar lebih banyak melakukan transaksi pada Surat Utang Negara di luar seri acuan," papar Made.
Obligasi Negara seri FR0053 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 1,45 triliun dari 55 kali transaksi di harga rata-rata 103,42%. Baru kemudian diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp 1,31 triliun dari 70 kali transaksi di harga rata-rata 96,46%.
Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 140 miliar dari 12 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II Tahun 2016 Seri A (BIIF01ACN2) dan Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap II Tahun 2016 Seri A (PNMP01ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, masing-masing senilai Rp 20 miliar di harga rata-rata 101,67% dan 100,32%.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup dengan penguatan terbatas sebesar 2,00 pts (0,02%) di level 13327,00 per dollar Amerika setelah bergerak cukup berfluktuasi pada rentang perubahan yang relatif terbatas di kisaran 13315,00 hingga 13355,00 per dollar Amerika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News