Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bumi Resources Minerals (BRMS) di tahun 2023 diprediksi positif karena ditopang optimistme perusahan terhadap peningkatan volume produksi emas pada tahun ini.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengatakan, BRMS mengisyaratkan bahwa volume produksi emasnya akan melebihi 20 ribu troi ons, atau naik sebesar 269,3% YoY, pada tahun 2023.
Kenaikan produksi itu didukung tambahan kapasitas produksi dari pabrik pengolahan emas kedua BRMS yang selesai pada kuartal III 2022. Ke depan, BRMS memperkirakan kapasitas produksi emas tahunan bahkan bisa melebihi 70 ribu troi ons setelah selesainya pabrik pengolahan emas ketiga dan keempat.
Pabrik pengolahan emas ketiga dibangun di Palu dengan kapasitas 4 ktpd dan mulai beroperasi pada kuartal I 2024.
Baca Juga: Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS) Naik pada Kuartal I, Ini Pendorongnya
“Sementara, pabrik pengolahan emas keempat dibangun di Gorontalo dengan kapasitas 2 ktpd dan mulai beroperasi pada kuartal II 2024,” ujarnya dalam riset Samuel Sekuritas Indonesia tertanggal 20 Maret 2023.
Juan menuturkan, BRMS membukukan pendapatan sebesar US$ 3 juta di kuartal IV 2022, atau naik 19,5% QoQ dan naik 41,9% YoY. Sementara, angka pendapatan kumulatif tahun 2022 sebesar US$ 12 juta, naik 10,1% YoY.
Pertumbuhan di kuartal IV 2022 didukung terutama oleh kenaikan volume penjualan emas sebesar 1.579 troi onz, naik 21% QoQ. Kenaikan volume penjualan emas di tahun 2022 sebesar 5.415 troi onz, naik 25,1% YoY.
“Namun, akibat adanya biaya penyusutan sebesar US$ 697 ribu, margin kotor perseroan turun menjadi 48,4%, dari kuartal III 2022 sebesar 66,1%. Hal itu memicu kerugian operasional sebesar US$ 1 juta,” ungkapnya.
Meski mengalami kerugian operasional, BRMS berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 7 juta di kuartal IV 2022, naik sebesar 172,1% QoQ. Secara kumulatif, BRMS mencatat laba bersih sebesar US$ 14 juta di tahun 2022.
Juan memaparkan, BRMS berhasil membukukan bottom line yang positif pada kuartal IV, bahkan dengan kerugian operasional dan beban pajak penghasilan sebesar US$ 21,8 juta.
“Keberhasilan itu didukung oleh laba dari investasi di joint venture (JV) sebesar US$ 11,8 juta dan penghapusan piutang sebesar US$ 17,6 juta,” paparnya.
Selain estimasi pertambahan volume produksi emas, BRMS telah mengakuisisi 80% kepemilikan tambang emas Kerta menggunakan penyelesaian piutang dari PT Suma Heksa Sinergi pada tahun 2022.
“Sebagai catatan, tambang emas Kerta memiliki 18 juta ton cadangan mineral dan 75 juta ton sumber daya mineral, dengan kadar emas rata-rata 1,07 g/t,” tuturnya.
Juan pun merekomendasikan BUY untuk saham BRMS dengan target harga Rp 200 per saham untuk tahun 2023.
“Risiko yang dihadapi BRMS di tahun ini adalah harga komoditas global yang lebih rendah dari perkiraan dan kemungkinan adanya perubahan regulasi penambangan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News