kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volume penjualan semen mungkin naik 5%


Senin, 05 Desember 2016 / 10:23 WIB
Volume penjualan semen mungkin naik 5%


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar semen diprediksi masih sepi tahun depan. Beberapa emiten meyakini penjualan semen nasional hanya tumbuh tipis di tahun depan.

Sekretaris Perusahaan PT Semen Gresik Persero Tbk (SMGR) memprediksi pasar semen hanya tumbuh 5% tahun depan dari tahun ini. Sedangkan tahun ini kemungkinan hanya tumbuh 2%-3%. ”Proyek infrastruktur memang memberikan kontribusi lebih untuk jualan semen curah, tapi secara ritel masih kurang,” kata Agung kepada KONTAN, Minggu (4/12).

Untuk kontribusi jualan semen masih besar 80% masih berasal dari ritel, sedangkan 20% merupakan penjualan secara curah. Dan proyek infrastruktur pemerintah hanya memberikan kontribusi kurang lebij 12% untuk penjualan semen curah, sisanya proyek property swasta yang besar.

SMGR juga hanya menargetkan pertumbuhan jualan 4%-5% tahun depan atau mencapai 27,4 juta ton. Prediksinya jualan semen tahun ini hanya tumbuh 2% atau sekitar 26,3 juta ton. Menurut Agung jualan semen yang bertumpu pada ritel, harapannya pada proyek-proyek properti kecil semakin bergairah tahun depan.

Sementara itu Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Christian Kartawijaya juga mengatakan kondisi pasar yang masih oversupply, sehingga target jualan perseroan juga minim. ”target kita inline dengan target penjualan secara nasional 5%,” katanya kepada Kontan Akhir pekan lalu.

Perhitungan target pertumbuhan itu juga dengan hitungan penambahan kapasitas produksi yang dilakukan secara nasional. Sehingga prediksinya oversupply nasional akan bertambah mencapai 38,3 juta ton dari tahun ini 27 juta ton, dengan penambahan produksi dari produsen semen yang eksisting.

Begitu pula dengan INTP yang berjalan fully operation proyek P14 di Citreurup Brownfield sebanyak 4,4 juta ton. Sehingga INTP juga mulai banyak mengalihkan pasokannya untuk ekspor sebesar 900 ribu – 1 juta ton ke pasar di Asia.

Selain itu INTP juga terus memperkuat penjualan semen ready mix, melihat meningkatkan demand dari proyek Infrastruktur di Indonesia. ”Harapan kita ada efek domino infrastruktur sudah jalan. tahun depan ada pembangunan proyek residensial atau industrial dekat infrastruktur tersebut,” kata Christian.

Sementara itu, Direktur Investasi Sucorinvest Jemmy Paul mengatakan kemungkinan tahun depan pasar semen bisa lebih bergairah. Dari prediksi meningkatnya market properti seiring berjalanya infrastruktur yang sudah berjalan. ”Jalan tol banyak yang berjalan tahun depan, kemungkinan pembangunan properti juga berjalan,” ucapnya.

Namun dengan banyaknya pesaing baru yang mencapai 15 produsen semen dari 9 produsen semen sebelumnya membuat kue dari bisnis semen semakin tergerus bagi emiten. Jemmy masih meyakini untuk revenue emiten semen kemungkinan masih naik sejalan dengan pertumbuhan penyerapan industri, namun jika suplai terus bertambah kemungkinan akan terjadi perang harga dari para produsen semen tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×