kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja emiten semen masih tertahan


Kamis, 03 November 2016 / 07:40 WIB
Kinerja emiten semen masih tertahan


Reporter: Emir Yanwardhana, Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja keuangan produsen semen nasional masih melambat. Hingga akhir September 2016, laba bersih empat emiten semen yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menyusut.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), misalnya, membukukan laba bersih Rp 2,93 triliun di kuartal III-2016. Jumlah ini turun 8,42% dibandingkan kuartal III-2015 senilai Rp 3,20 triliun.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga membukukan penurunan laba bersih 2,20% year-on-year (yoy) jadi Rp 3,15 triliun di kuartal tiga. Bahkan, pendapatan INTP merosot dua digit, yakni 12% (yoy) menjadi Rp 11,35 triliun.

Mark Schmidt, Chief Financial Officer Holcim Indonesia mengatakan, efek perlambatan ekonomi berdampak pada penurunan permintaan semen. "Kami pun terkena dampaknya, permintaan semen pun ikut turun," kata Mark ke KONTAN, Rabu (2/11).

Tapi Holcim bisa mencetak kenaikan penjualan per kuartal tiga lalu. Alhasil, rugi emiten berkode SMCB ini berkurang jadi tinggal Rp 160 miliar.

Sekretaris Perusahaan INTP Pigo Pramusakti bilang, pasar semen masih kelebihan pasokan, antara lain dipicu oleh kehadiran enam pemain baru di Indonesia. Selain itu, penyerapan konsumsi pasar ritel, termasuk sektor properti, masih terbilang rendah. Padahal penjualan semen masih didominasi konsumen ritel, yakni mencapai 75%.

”Pada September saja penjualan minus 4% dibandingkan September tahun lalu,” ungkap Pigo kepada KONTAN, belum lama ini.

Penurunan penjualan dipicu rendahnya daya serap di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Konsumsi semen di wilayah ini turun hingga dua digit. Padahal INTP adalah penguasa pasar Jawa barat dengan pangsa 50%.

Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto pernah mengemukakan, sebesar 20% penjualan SMGR menyasar proyek infrastruktur. Adapun selebihnya merupakan penjualan melalui ritel.

Penjualan ritel

Sebelumnya, Direktur Utama Holcim Gary Schutz mengatakan, penjualan semen lebih banyak menyasar ritel. Sekitar 80% penjualan semen disalurkan melalui pasar ritel. ”Yakni untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan proyek bangunan berskala kecil,” kata Gary.

Porsi proyek infrastruktur hanya mewakili satu digit persentase dari total pasar. Sudah begitu, banyak kendala yang membuat realisasi anggaran belanja pemerintah terhambat, seperti masalah fiskal.

Penerimaan pajak di luar program pengampunan pajak juga belum menunjukkan hasil sesuai target. Program kemudahaan kredit perumahan juga baru meluncur pertengahan tahun ini atau Agustus lalu. Dus, emiten masih butuh waktu untuk meningkatkan permintaan pasar ritel.

Direktur Utama SMBR Pramudji Rahardjo bilang, saat ini manajemen membidik penjualan semen untuk proyek infrastruktur bisa mencapai 30% total pendapatan. "Saat ini kontribusinya masih di kisaran 25%," kata dia.

Analis Daewoo Securities Mimi Halimin dalam risetnya mengatakan, konsumsi semen domestik di September tahun ini memang turun 1% (yoy) menjadi 5,6 juta ton. Sedang penjualan semen kantung di September cuma naik 0,2% (yoy) dan penjualan semen curah menurun 3,6% (yoy).

”Kami menduga konsumsi semen melemah karena adanya libur Idul Adha yang jatuh pada Senin 12 September lalu. Itu menjadi salah satu alasan terganggunya distribusi semen,” tutur Mimi.

Dia memprediksi penjualan semen nasional hanya tumbuh sebesar 4,4% jadi 44,5 juta ton. Diharapkan di semester dua ini penjualan semen curah tumbuh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Apalagi, perekonomian Indonesia diprediksi akan berdenyut lebih kencang.

Efek lesunya kinerja emiten semen bervariasi ke pergerakan harga sahamnya di pasar modal. Harga saham INTP, SMGR dan SMCB menyusut masing-masing 26,76%, 17,11% dan 5,53% sejak awal tahun. Sebaliknya, harga saham SMBR sudah melonjak 582,13% sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×