kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume Penjualan Indocement (INTP) Turun 3% Sepanjang Semester Pertama 2022


Kamis, 21 Juli 2022 / 12:09 WIB
Volume Penjualan Indocement (INTP) Turun 3% Sepanjang Semester Pertama 2022
ILUSTRASI. Fasilitas produksi semen PT?Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Sepanjang satu semester 2022, volume penjualan Indocement (INTP) sebesar 7,4 juta ton.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melaporkan penurunan volume penjualan kurang lebih 3% sepanjang enam bulan pertama 2022. Sepanjang satu semester 2022, volume penjualan  INTP sebesar 7,4 juta ton.

Penurunan penjualan terutama disebabkan oleh melemahnya pangsa pasar di Jawa Tengah akibat melambatnya pembangunan di provinsi tersebut.

“Secara umum, pertumbuhan semen di Jawa Tengah mengalami kontraksi minus hampir 8%,” terang Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos kepada Kontan.co.id, Kamis (21/7).

Baca Juga: Indocement (INTP) Mendapat Pasokan Batubara dengan Harga Miring

 

Selaras, penjualan INTP sepanjang Juni 2022 juga turut terkoreksi. Marcos bilang, pencapaian volume  penjualan INTP di bulan Juni 2022 sebesar 1,4 juta ton. Pencapaian ini sedikit lebih rendah daripada realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu. Menurut Marcos, penurunan penjualan ini seiring dengan kondisi industri semen di bulan Juni yang memang mengalami kontraksi 2%.

Memasuki semester kedua tahun ini, Indocement optimistis terhadap pasar semen. Marcos melihat pasar semen akan lebih baik ketimbang semester pertama karena situasi pandemi covid-19 sudah jauh lebih membaik.

Mulai bergeraknya proyek-proyek infrastruktur pemerintah seperti pembangunan ibu kota negara (IKN) juga menggairahkan permintaan semen. Ditambah lagi proyek-proyek properti swasta juga terus menggeliat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×