kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volume penjualan Dharma Satya Nusantara (DSNG) melesat 46% di tahun lalu


Senin, 03 Februari 2020 / 00:58 WIB
Volume penjualan Dharma Satya Nusantara (DSNG) melesat 46% di tahun lalu
ILUSTRASI. Direksi Dharma Satya Nusantara


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 46% secara year on year (yoy) menjadi 666.000 ton pada 2019.

Kenaikan tersebut didorong oleh adanya tambahan produksi CPO dari dua pabrik kelapa sawit (PKS) yang diakuisisi DSNG pada akhir 2018 dan penjualan sisa persediaan tahun 2018.

Peningkatan volume penjualan ini juga sejalan dengan produksi CPO DSNG yang naik 25% secara tahunan menjadi 610.000 pada tahun lalu. Dari jumlah tersebut, dua kebun baru yang diakuisisi perusahaan memberikan kontribusi sekitar 95.000 ton CPO atau setara 16% dari total produksi CPO DSNG.

Baca Juga: Topang agenda ekspansi tahun ini, DSNG anggarkan capex hingga Rp 1 triliun

Pada tahun 2019, jumlah lahan tertanam DSNG mencapai 112.450 hektare (ha). Sebesar 90,53% adalah kebun yang sudah menghasilkan. "Jumlah lahan tertanam tersebut bertambah sekitar 4.000 ha dibandingkan tahun 2018 dari hasil penanaman baru, dengan umur rata-rata tanaman sekitar 9,9 tahun," kata Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1).

Pada tahun 2020, perusahaan merencanakan untuk melanjutkan program penanaman baru dan pembangunan dua PKS baru. Menurut Andrianto, hal ini seiring dengan makin bertambahnya jumlah produksi dan luas kebun yang menghasilkan. Oleh karena itu, DSNG menyiapkan belanja modal sekitar Rp 800 miliar- Rp 1 triliun untuk tahun ini.

"Sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan PKS baru, penyelesaian pembangunan fasilitas Bio-CNG, penanaman baru, pembangunan infrastruktur dan juga modernisasi fasilitas pabrik di segmen usaha produk kayu,” kata dia. Sebagai informasi, sampai akhir 2019, DSNG memiliki sepuluh PKS dengan total kapasitas produksi 570 ton tandan buah segar (TBS) per jam.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×