Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan penurunan volume distribusi gas sebesar 2,2% pada Desember 2020. Akibatnya, volume distribusi gas PGAS selama 2020 turun 12,9% secara year on year (yoy) menjadi 828 BBTUD.
Pencapaian ini di bawah target PGAS yang berharap bisa distribusi sebanyak 870 BBTUD. Penurunan disebabkan penurunan distribusi dari PGAS sebesar -1,3% MoM. Sementara itu, distribusi dari sub holdingnya Pertagas yang mencatatkan kenaikan +41,1%.
Baca Juga: Volume distribusi gas diproyeksi membaik, simak rekomendasi saham PGN (PGAS)
Analis Panin Sekuritas Juan Oktavianus dalam riset 20 Januari 2021 menjelaskan, penurunan disebabkan permintaan yang rendah akibat pandemi Covid19 terutama dari pembangkit listrik yang menjadi pangsa pasar terbesar dari PGAS sebesar 41,8%. Sementara itu, transmisi mencatatkan peningkatan secara bulanan menjadi 1.131 MMSCD atau naik 7,69% secara MoM.
Namun transmisi di 2020 masih tercatat melemah 8,4% secara yoy menjadi 1.370 MMSCFD. Pencapaian ini masih in-line dengan target emiten di 2020, dimana peningkatan aktivitas transmisi secara bulanan didorong perbaikan harga minyak global.
Karena alasan tersebut, Panin Sekuritas masih memberi rekomendasi saham PGAS untuk buy dengan target harga Rp 2.000.
Panin Sekuritas masih rekomendasi beli saham PGAS karena kombinasi dari potensi peningkatan volume didorong dari peningkatan aktivitas industri serta penurunan harga gas industri. Selain itu, peningkatan harga minyak di 2021 akan meningkatan kinerja SAKA.
Baca Juga: PGN dorong digitalisasi terintegrasi dengan anak usaha lewat SIPGAS
Faktor lain dari rekomendasi saham PGAS untuk beli adalah Blok Rokan yang akan beroperasi di 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News