Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume distribusi gas PT Perusahan Gas Negara Tbk (PGAS) meningkat pada Februari 2021. Dalam dua bulan di tahun 2021, volume distribusi PGAS naik 4,2% secara year on year (YoY) menjadi 919 bbtud.
Menurut Isnaputra Iskandar analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset 24 Maret 2021, ini menyiratkan volume Februari PGAS 936 bbtud, naik 3,5% dari bulan sebelumnya (MoM). Peningkatan volume disumbang dari sektor non-listrik yang tumbuh 4,7% MoM.
"Kami berharap momentum positif ini terus berlanjut sepanjang tahun. Kami pertahankan asumsi volume distribusi gas tahun 2021 sebesar 974 bbtud," terang Isnaputra dalam riset.
Baca Juga: Harga Gas Industri di Jawa Timur Masih Mahal, di Atas Ketentuan Pemerintah
Sedangkan volume transmisi gas (tidak termasuk volume Transgasindo) stabil di 1,187 mmscfd, turun 1,7% secara MoM. Volume transmisi gas berkontribusi 7% dari penjualan dalam sembilan bulan di tahun 2020. "Volume transmisi gas PGAS turun tipis cukup bisa dimengerti. Dalam pandangan kami, ini karena jumlah hari di Februari yang sedikit," kata Isnaputra.
Volume transmisi gas PGAS dalam dua bulan di tahun 2021 juga turun 11,1% menjadi 1.198 mmscfd masih turun 11,1% YoY. "Tapi kami memperkirakan tren membaik pada dua kuartal di tahun 2021 dan seterusnya," kata Isnaputra. Karena itu, Maybank Kim Eng mempertahankan asumsi di tahun 2021 yang memproyeksikan 1.369 mmscfd.
Sementara, volume upstream lifting minyak dan gas PGAS pada Februari sebesar 24.035 boepd atau naik 73,7% dalam month on month (MoM). Angka tersebut melebihi ekspektasi Maybank Kim Eng.
Peningkatan volume tersebut berasal dari blok Pangkah, Bangkanai, Muara Bakau dan Muriah bertambah sebesar 185,2% secara MoM. Angka ini mengimbangi penurunan volume 21,2% dari blok Fasken dan Ketapang.
Baca Juga: PGN dorong sosialisasi jargas mandiri dengan food truck
Volume yang kuat akan berlanjut dari lapangan Sedayu dari blok Pangkah akan beroperasi pada bulan Juli. Pendapatan PGAS diperkirakan menjadi US$ 2,95 miliar pada tahun ini dari asumsi pendapatan di 2020 sebesar US$ 2,54 miliar.
Sementara laba bersih PGN diperkirakan menjadi US$ 138,6 juta pada tahun 2021. Angka ini naik dari proyeksi laba bersih di 2020 sebesar US$ 130 juta. "Proyeksi laba di tahun 2021 akan naik 3,7% jika ada kenaikan volume upstream sebesar 5%," ujar dia. Isnaputra.
Isnaputra merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 2.200 per saham. Ini seiring pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi. Dua sentimen tersebut akan berdampak positif bagi PGAS dan membuat PGAS terhindar dari penurunan pendapatan.
"Kami memperkirakan, momentum positif PGAS masih akan berlanjut dan harus menjadi katalisator untuk harga saham," proyeksi Isnaputra dalam riset. Risiko utama PGAS adalah intervensi pemerintah.
Baca Juga: Gagas Energi, anak usaha PGAS tawarkan sistem ganti tabung CNG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News