Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Setelah 13 tahun menunggu, pemegang saham PT Voksel Electric Tbk (VOKS) akhirnya kembali menikmati dividen dari emiten itu. VOKS akan membagikan dividen 2011 senilai total Rp 39,89 miliar atau Rp 48 per saham.
Jumlah tersebut setara 36,06% dari laba bersih 2011. Mengacu ke harga VOKS kemarin di Rp 1.210 per saham, maka imbal hasil dividen (dividend yield) yang diterima investor sebesar 3,97%.
Presiden Direktur VOKS, Heru Gondokusumo, menuturkan, pembayaran dividen ini merupakan yang pertama sejak krisis moneter pada tahun 1998. "Karena kinerja perusahaan terus tumbuh, akhirnya kami bisa kembali membayarkan dividen," kata dia, Senin (14/5).
Sepanjang 2011, VOKS mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan signifikan. VOKS berhasil meraup penjualan
Rp 2,01 triliun, tumbuh 53,84% dari 2010. Kenaikan penjualan turut mendongkrak laba bersih VOKS. Pada 2010, produsen kabel ini hanya meraup laba bersih Rp 10,26 miliar. Setahun berselang, perolehan tersebut tumbuh 978% menjadi Rp 110,62 miliar.
Manajemen VOKS bertekad membagi dividen secara rutin. Caranya, VOKS terus memacu kinerja keuangan melalui serangkaian ekspansi produksi dan peningkatan perolehan kontrak pengadaan kabel.
Di 2012, VOKS menggenjot perolehan kontrak kabel tembaga dan aluminium dari PT PLN. Hingga pertengahan bulan ini, VOKS sudah meraih kontrak kabel dari PLN senilai Rp 1,12 triliun. "Itu sudah memenuhi 70% target kontrak dari PLN di 2012 yang senilai Rp 1,6 triliun," ujar Heru.
VOKS juga memacu perolehan kontrak kabel serat optik. Tahun ini, VOKS mengincar kontrak senilai Rp 313 miliar. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tetap menjadi klien utama di pengadaan kabel jenis ini. Target serupa juga akan dipenuhi dari klien baru, yaitu PT INTI (Persero). Tapi nilai kontrak INTI baru 10% dari target total kontrak kabel serat optik.
Selain menggarap kontrak dari klien dalam negeri, VOKS kembali memacu kontribusi penjualan ekspor. Tahun ini, VOKS mengincar perolehan kontrak kabel untuk segmen ekspor senilai Rp 200 miliar.
VOKS kembali mengembangkan ekspornya, setelah permintaan kabel dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) melemah akibat krisis beberapa tahun lalu. VOKS mengincar pasar ekspor baru seperti Sri Langka, Filipina, Butan, dan beberapa negara Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News