kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona menyebar, Bukit Asam (PTBA) belum merevisi panduan operasional


Jumat, 27 Maret 2020 / 19:02 WIB
Virus corona menyebar, Bukit Asam (PTBA) belum merevisi panduan operasional
ILUSTRASI. Dermaga milik PT Bukit Asam Persero Tbk (PTBA) yang dapat disandari kapal berkapasitas 210.000 DWT (death weight tonnage), di Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung, Rabu (10/6).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia tidak berdampak signifikan terhadap beberapa emiten tambang batubara, salah satunya PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hadis Surya Palapa memastikan, emiten pelat merah tersebut belum berencana untuk mengubah alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex). Pun begitu dengan target produksi dan penjualan yang dipasang untuk tahun ini. “Kami masih optimis keduanya masih bisa kami jalankan,” ujar Hadis kepada Kontan.co.id, hari ini.

PTBA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 4 tiliun untuk tahun ini. Dana sebesar itu berasal dari internal kas perusahaan.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) dan Adaro Energy (ADRO) jadi saham tambang batubara paling menarik

Bukit Asam akan menggunakan belanja modal ini untuk keperluan beberapa proyek. Sebanyak Rp 800 miliar akan dialokasikan untuk pengerjaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8.

PLTU yang terletak di Muara Enim tersebut memiliki kapasitas 2x620 megawatt (MW). Commercial operation date (COD) untuk unit I ditargetkan pada tahun 2021 sementara COD Unit II ditargetkan pada 2022 dengan kebutuhan total batubara mencapai 5,4 juta ton per tahun.

Sebanyak Rp 400 miliar akan digunakan konstituen Indeks Kompas100 tersebut untuk mengembangkan jaringan angkutan batubara termasuk kereta api dan pelabuhan.

Baca Juga: Revisi RKAB, Bukit Asam (PTBA) buka peluang tambah kapasitas produksi batubara

Sisanya merupakan investasi di anak usaha dan cucu usaha¸ investasi pengembangan, serta investasi rutin. “Kalaupun capex pada akhirnya dikoreksi biasanya mayoritas disebabkan oleh masalah pembebasan tanah dan perizinan,” sambung dia.

Sementara dari lini operasional, PTBA masih optimistis memproduksi 30,3 juta ton batubara atau naik sekitar 4% dari realisasi tahun 2019 yang mencapai 29,1 juta ton.

Hadis memastikan operasional tambang Bukit Asam masih berjalan normal. Pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 juga dipastikan jalan terus.

Terakhir, PTBA tetap melakukan pencegahan dan memastikan agar virus Covid-19 tidak menyebar ke lingkup perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×