Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya pandemi virus corona di Indonesia mulai berdampak pada bisnis pengembang properti, khususnya yang menyewakan pusat perbelanjaan, perkantoran, apartemen, hingga hotel. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya, mulai hari ini, Rabu (25/3), menutup tiga Mal Summarecon yang berlokasi di Kelapa Gading, Serpong, dan Bekasi.
"Kami tutup selama dua minggu. Setelah itu, kami akan evaluasi untuk memastikan kondisinya seperti apa," kata Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto Pitoyo Adhi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/3).
Baca Juga: Summarecon Mall Bekasi juga tutup sementara efek corona
Penutupan tiga mal ini SMRA lakukan untuk membantu pemerintah memutus rantai penularan virus corona.
Menurut dia, seluruh penyewa (tenant) yang mengisi ruangan di tiga pusat perbelanjaan tersebut menyetujui penutupan mal ini demi meredam penyebaran virus corona.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI), pengembang kawasan Pondok Indah, Jeffri Sandra Tanudjaja mengatakan, pengunjung mal yang perusahaannya kelola turun drastis. Kondisi ini membuat penjualan para tenant ikut merosot.
"Untuk tamu-tamu di hotel sudah menurun sekali. Ini yang langsung dirasakan saat ini," ucap Jeffri.
Meskipun begitu, menurut dia, sampai saat ini belum ada dampak terhadap arus kas MKPI. Pasalnya, para tenant sudah membayar uang sewa untuk bulan Maret 2020.
"Dampak terhadap arus kas perusahaan kami baru akan terasa pada bulan April 2020. Demikian juga untuk para penyewa ruang di perkantoran," kata dia.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham JPFA, MDKA, dan SMRA untuk Selasa (24/3)
Sayangnya, ia belum bisa memperhitungkan besaran dampak yang akan terjadi. Oleh karena itu, Jeffri bilang, MKPI akan berusaha melakukan efisiensi beban di tengah potensi penurunan pendapatan ini.
Sebagai informasi, pendapatan sewa berkontribusi 77% terhadap total pendapatan MKPI yang sebesar Rp 1,3 triliun per Septemberr 2019. Pendapatan sewa ini mencakup pusat perbelanjaan, perkantoran, apartemen, hotel, dan tanah.
Sementara itu, pendapatan SMRA dari investasi dan manajemen properti, serta rekreasi dan hospitality mencakup 38% dari total pendapatan per kuartal III-2019 yang sebesar Rp 4,41 triliun. Ini berasal dari pusat perbelanjaan, retail, komersial dan lainnya, perkantoran, hingga pelayanan kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News