kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Valuasi tinggi, bagaimana prospek saham ACES di tengah pandemi Covid-19?


Kamis, 02 Juli 2020 / 20:53 WIB
Valuasi tinggi, bagaimana prospek saham ACES di tengah pandemi Covid-19?


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 berakhir memberi sentimen negatif bagi prospek kinerja keuangan PT ACE Hardware Indonesia (ACES).

Kamis (2/7), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi hingga 16 Juli. Beberapa toko ACES sudah mulai beroperasi di masa PSBB transisi ini. Namun, masa PSBB transisi yang masih diperpanjang membuat bisnis ACES belum bisa kembali normal atau beroperasi secara penuh. 

Ujung-ujungnya para analis pesimistis pada pertumbuhan kinerja ACES yang sejatinya memiliki fundamental kuat bila pandemi tidak menyerang.

Hingga kuartal I-2020, ACES masih berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,5% secara tahunan menjadi Rp 1,96 triliun. Laba bersih juga tumbuh 3,9% secara tahunan menjadi Rp 245 miliar.

Baca Juga: Berkat ekspansi, laba bersih Ace Hardware (ACES) tumbuh 3,9% di kuartal I-2020

Meski di kuartal I-2020 kinerja ACES tetap positif, Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi memproyeksikan di kuartal II-2020 kinerja keuangan ACES berpotensi menurun sekitar 20% seiring efek anomali dari pandemi. 

"Kinerja ACES sudah berpotensi lebih rendah dibanding tahun lalu sejak pandemi menyerang," kata Michael, Kamis (2/7).

Penurunan kinerja mulai terlihat dari rata-rata penjualan tiap gerai alias same store sales growth (SSSG) ACES di lima bulan pertama tahun ini yang -7,6%. Padahal di periode yang sama tahun lalu SSSG berada di 8,3%.

Michael mengatakan SSSG hingga Mei tersebut hanya berdasarkan dari beberapa toko yang buka di tahun ini tanpa memperhitungkan toko yang tutup karena pandemi. "Kalau toko yang tutup turut dihitung, SSSG berpotensi minus 20%-30%," kata Michael.

Namun, Michael masih berharap kinerja ACES akan membaik seiring pembukaan aktivitas ekonomi masa new normal. Kompak, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya memproyeksikan kinerja ACES di kuartal II-2020 akan melemah dan berharap ada perbaikan di akhir tahun karena tersokong efek belanja musiman. "Pelanggan ACES cenderung belanja di kuartal IV," kata Christine dalam riset.

Michael menilai sudah merupakan suatu prestasi bila ACES mampu mempertahankan kinerja flat untuk sepanjang tahun ini di tengah proyeksi penurunan kinerja yang menghantui.

Namun, bila skenario terburuk jumlah pasien korona meningkat hingga pemerintah kembali memberlakukan PSBB secara ketat maka penurunan penjualan ACES sebesar 15%-20% untuk sepanjang tahun ini sudah di depan mata.

"Prospek kinerja ACES benar-benar tergantung pada perkembangan pandemi, bila vaksin ditemukan, proyeksi sudah berbeda lagi," kata Michael.

Hal ini memang sangat disayangkan, Michael pun menilai ACES memiliki fundamental kuat sebagai market leader dan tidak memiliki saingan. Bisnis yang ACES jalankan juga berpotensi tetap bertahan dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat di tengah pandemi.

Christine menambahkan di tengah krisis ekonomi, perusahaan masih membuka sembilan toko baru di tahun ini dan hanya menutup satu toko. "Hal ini menunjukkan optimisme perusahaan ke depan," kata Christine.

Baca Juga: Ace Hardware (ACES) Terus Menambah Jaringan Gerai pada Tahun 2020

Namun kembali lagi, ketidakpastian ekonomi di tengah pandemi membuat pertumbuhan kinerja ACES jadi terbatas. Di satu sisi, para analis pesimistis untuk merekomendasikan buy karena valuasi ACES yang sudah tinggi.

Michael merekomendasikan netral di target harga Rp 1.600 per saham. "Valuasi mahal upside sudah terbatas," kata Michael.

Senada, Christine juga menilai valuasi ACES mahal dan merekomendasikan hold di target harga Rp 1.450 per saham.

Sementara, Marlene Tanumihardja Analis Sucor Sekuritas merekomendasikan sell di target harga Rp 1.330 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×