Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dipangkasnya kembali suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) baru-baru ini, dinilai belum cukup kuat untuk menekan biaya dana atau cost of fund PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara signifikan tahun ini. Alhasil, pertumbuhan kinerja BBRI tahun ini masih akan single digit.
Berkaca dari kinerja tahun lalu, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) sebanyak 100 basis poin (bps) tahun lalu belum cukup menekan cost of fund atau biaya dana di bank-bank Tanah Air.
"Pemangkasan BI7DRR kelihatannya belum terlalu mengubah cost of fund kalau melihat efeknya tahun lalu. Tapi memang dapat membantu," ungkap Suria kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Baca Juga: Mendekati tanggal cum dividen, simak rekomendasi tiga emiten perbankan ini
Selain itu, sejak tahun lalu permintaan kredit cenderung melambat. Alhasil bank-bank Tanah Air termasuk BBRI harus menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit dan pertumbuhan laba bersihnya. Meskipun diakui, untuk demand kredit kepada bank BUKU 4 masih lebih baik.
Di samping itu, permintaan kredit tahun lalu banyak didominasi oleh sektor konstruksi dan utilitas yang secara historis bukan sektor utama layaknya sektor perdagangan, pertanian ataupun industri pengolahan. Sehingga, bank BUKU 4 atau BUKU 3 dinilai Suria lebih mudah dalam menyalurkan kredit.
Hanya saja, untuk bank BUKU 3 Suria mengungkapkan likuiditasnya masih cukup ketat karena loan to deposit ratio (LDR) sudah di atas 100%. Untuk itu, dia cenderung memperkirakan kinerja emiten di tahun ini cenderung masih akan single digit.
Baca Juga: Saham BBRI dilego asing, cek lagi PER dan PBV terbaru (24/2)
Meskipun begitu, Suria masih merekomendasikan buy untuk saham BBRI lantaran valuasinya yang masih cukup murah, dengan target harga Rp 4.450 per saham. Di mana untuk net interest margin (NIM) diperkirakan berada di kisaran 6,6% dan rasio kredit macet atau non-perfoming loan (NPL) kurang dari 2,8%.
Mengutip RTI, pada perdagangan Selasa (25/2) saham BBRI berhasil ditutup menguat 0,22% di level Rp 4.500 per saham. Meskipun begitu, investor asing juga cenderung masih melakukan aksi net sell pada saham emiten plat merah tersebut, sebanyak Rp 275,71 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News