kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Valuasi murah, investor bisa mulai cicil beli saham-saham yang dilepas asing ini


Minggu, 22 Maret 2020 / 15:55 WIB
Valuasi murah, investor bisa mulai cicil beli saham-saham yang dilepas asing ini
ILUSTRASI. Refleksi dari layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Sejak awal tahun atau secara year-to-date, aksi jual bersih di pasar reguler mencapai 12,88 triliun.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan jual yang melanda pasar saham domestik kian berat. Sejak awal tahun atau secara year-to-date, aksi jual bersih (net sell) yang terjadi di pasar reguler mencapai 12,88 triliun.

Beberapa saham dengan kapitalisasi besar atau big caps memuncaki daftar saham-saham yang paling banyak dilepas asing. Sebut saja saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sejak awal tahun aksi jual bersihnya mencapai Rp 4,6 triliun.

Selain BBCA, saham-saham lain yang juga dibuang asing sejak awal tahun antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Selain itu, investor asing juga melepas kepemilikannya di saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), hingga saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Baca Juga: Bank Central Asia (BBCA) jadi saham yang paling banyak dijual asing sejak awal tahun

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai beberapa saham tersebut sudah terdiskon dan memiliki valuasi yang cukup murah. Di antara saham-saham tersebut, saham BBCA, BBNI, BBRI, TLKM, HMSP, dan BMRI dinilai sudah memiliki valuasi yang murah.

Investor pun sudah mulai bisa melakukan aksi cicil beli untuk saham-saham ini. “Dicicil beli karena potensi downside-nya masih ada,” terang dia kepada Kontan.co.id.

Melansir RTI Business, pada perdagangan Jumat (20/3), saham BBCA diperdagangkan dengan price to earning ratio (PER) 20,43 kali. Sejak awal tahun, saham BBCA rontok 29,17% di level Rp 23,675.

Baca Juga: Aksi jual asing di pasar obligasi negara dinilai sebagai respons wajar

Saham BBNI diperdagangkan dengan PER 4,41 kali dan sejak awal tahun saham emiten pelat merah ini ambles 53,63%. Saham emiten pelat merah lain, BBRI, diperdagangkan dengan PER 10,07 kali dan sejak awal tahun saham BBRI telah terkoreksi 36,14%.

Saham emiten telekomunikasi milik Negara, TLKM, diperdagangkan dengan PER 12,97 kali dan sahamnya telah mengalami penurunan 27,46% sejak awal tahun. Saham HMSP diperdagangkan dengan PER 11,5 kali dan sejak awal tahun saham emiten rokok ini rontok 35,95%.

Sementara saham BMRI diperdagangkan dengan PER 7,57 kali dan saham emiten perbankan pelat merah ini ambles 41,89% sejak awal tahun.

Baca Juga: Pelemahan rupiah diprediksi berlanjut di awal pekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×