kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vale Indonesia (INCO) Pastikan Mega Proyek Senilai US$ 8 Miliar Dieksekusi


Kamis, 15 September 2022 / 06:35 WIB
Vale Indonesia (INCO) Pastikan Mega Proyek Senilai US$ 8 Miliar Dieksekusi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Di tengah tingginya harga komoditas, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terus menargetkan pertumbuhan. Perseroan tengah menggarap tiga proyek pabrik di Sulawesi.

“Tiga proyek pengembangan PT Vale dengan total nilai investasi lebih dari US$ 8 miliar, ini akan dieksekusi bersama dengan partner,” ujar Direktur INCO Bernardus Irmanto dalam paparan publik virtual, Rabu (14/9).

Pria yang kerap disapa Anto ini memaparkan, proyek pertama di Bahodopi, Sulawesi Tengah dengan investasi sebesar US$ 2,5 miliar.

Proyek ini digarap bersama Taiyuan Iron & Steel Co. Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co. Ltd untuk pengembangan pabrik feronikel dengan kapasitas 73.000 ton per tahun dan diperkirakan rampung pada 2025.

Baca Juga: Gandeng Huayou, Vale Indonesia (INCO) Bakal Bangun Pabrik HPAL di Sorowako Sulsel

Kedua, proyek pengembangan smelter dan HPAL di Pomalaa, Sulawesi Tenggara bersama dengan Huayou Cobalt Co. Ltd.

Total produksinya dalam mixed hydroxide precipitate (MHP) mencapai 120.000 MHP. Diperkirakan tambang dengan nilai investasi US$ 4,5 miliar akan dikerjakan mulai 2022-2025.

 

Terbaru, proyek limonit di Sorowako, Sulawesi Selatan yang juga menggandeng Huayou Cobalt Co. Ltd. Nilai investasi proyek ini sebesar US$ 1,8 miliar dengan kapasitas produksi 60.000 ton nikel dalam MHP.

“Estimasi proyek kami perkirakan bisa dieksekusi mulai 2023 dan akan selesai pada 2026,” paparnya.

Baca Juga: Menilik Posisi Antam dalam Konsorsium Proyek Baterai Kendaraan Listrik

Dengan berbagai proyek tersebut, Anto menuturkan akan berhati-hati dalam mengambil keputusan pembagian dividen.

Menurutnya, mengingat pembiayaan yang harus dilakukan terhadap proyek-proyek tersebut maka langkah pembagian dividen disertai kehati-hatian dalam berhitung dan mengkaji semua kebutuhan kas.

“Terkait dengan dividen interim kami harus berhitung, dan mengevaluasi kondisi kas kami ke depan karena ada proyek-proyek yang harus kami danai. Kami memang memiliki keuangan yang positif dan kita harapkan positif sampai akhir tahun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×