kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Vale Indonesia (INCO) Membangun Smelter di Sulawesi Tengah


Selasa, 14 Februari 2023 / 21:42 WIB
Vale Indonesia (INCO) Membangun Smelter di Sulawesi Tengah
Peresmian dimulainya pembangunan proyek penambangan dan pengolahan nikel Indonesia Growth Project (IGP) di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (10/2/2023).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) meresmikan pembangunan proyek pertambangan dan pengolahan nikel rendah karbon terintegrasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dengan melaksanakan peletakan batu pertama. Lokasi pertambangan berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi, lokasi pabrik pengolahan berada di Desa Sambalagi Kecamatan Bungku Pesisir.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, proyek Morowali akan dikembangkan oleh Vale Indonesia dan mitranya. Vale Indonesia berperan penuh dalam pembangunan dan pengoperasian fasilitas pertambangan, sementara PT BNSI adalah perusahaan yang didirikan oleh Vale Indonesia , merupakan sebuah perusahaan patungan antara Vale Indonesia dan mitranya, yang akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengoperasian pabrik pengolahan. 

Berdasarkan Peraturan Menko Perekonomian, Proyek Morowali ini telah dinyatakan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pada 2022 lalu. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, proyek Morowali ini adalah bentuk dari harapan pemerintah demi terwujudnya hilirisasi sumber daya alam untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini pabrik green smelter pertama yang saya lihat. Berbasis gas LNG, tentu minta dukungan dari Komisi Energi (DPR RI) bahwa ini adalah green energy, green product, dan green mining. Indikator green economy itu mudah, kita lihat langitnya warna biru atau abu-abu. Kalau langit biru berarti sudah harmoni, hijau, dan baik,” kata Airlangga.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Jajaki Semua Kemungkinan Pasokan LNG untuk Smelter Bahodopi

Smelter yang akan dibangun di Sambalagi akan menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Didukung sumber listrik dari gas alam, akan menjadi pabrik yang andal, hemat energi, dan ramah lingkungan.

Pembangkit listrik gas alam akan menjadi kontributor utama untuk mengurangi emisi karbon dari keseluruhan operasi proyek ini. Pengurangan emisi karbon telah menjadi bagian dari peta jalan keberlanjutan Vale Indonesia, dengan target pengurangan emisi karbon hingga 33% pada tahun 2030.

Vale Indonesia dan mitra mengalokasikan total biaya investasi hingga Rp 37,5 triliun dengan kapasitas produksi 73 ribu ton per tahun. Kehadiran proyek Morowali ini adalah representasi komitmen perseroan dalam menjadi produsen nikel yang andal dan berkelanjutan bagi Indonesia dengan jejak karbon terendah. 

"Kami akan membawa praktik-praktik pertambangan terbaik yang dilakukan di Blok Sorowako ke Morowali. Selain menyukseskan program hilirisasi pemerintah, kami juga ingin berkontribusi untuk masyarakat dan bumi kita,” ungkap Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Mulai Groundbreaking Proyek Smelter Bahodopi

Presiden Komisaris Vale Indonesia Deshnee Naidoo mengatakan peletakan batu pertama ini memperkuat komitmen kepada rakyat Indonesia sambil terus mendorong kemajuan dengan akselerasi yang dilakukan melalui jalur pertumbuhan bernilai miliaran dolar.

Proyek Morowali, secara keseluruhan di area penambangan dan area pabrik pengolahan, akan menyerap hingga 15.000 tenaga kerja pada fase konstruksi dan sekitar 5.000 tenaga kerja pada fase operasional. 

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dan Bupati Morowali Taslim berharap, proyek Morowali mampu membawa multiplier effect untuk masyarakatnya dan mendukung realisasi terhadap komitmen untuk beroperasi dengan memperhatikan lingkungan hidup. "Saya mengapresiasi pelaksanaan ground breaking Vale Indonesia, semoga dapat selesai cepat sehingga memberikan dampak kesejahteraan bagi Provinsi Sulteng khususnya di Morowali," ujar Rusdy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×