Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Mata uang Asia ramai-ramai mencatatkan penguatan terhadap dollar AS. Hal itu dapat dilihat dari pergerakan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang naik ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Pada pukul 11.10 waktu Kuala Lumpur, ringgit Malaysia menguat 0,4% menjadi 3,0490 per dollar. Penguatan juga terjadi pada dollar Taiwan sebesar 0,3% menjadi NT$ 29,266 dan won Korea Selatan menguat 0,2% menjadi 1.102,10 serta baht Thailand yang menguat 0,1% menjadi 30,69.
Penguatan mata uang Asia terjadi setelah the Federal Reserve menyatakan akan terus menggalakkan kebijakan yang pro pertumbuhan untuk menyokong pemulihan ekonomi AS. Pada hasil pertemuan The Fed di Washington, kemarin, bank sentral AS ini akan tetap melakukan open-ended program untuk membeli obligasi berbasis kredit perumahan senilai US$ 40 miliar per bulan.
"Kami memprediksi mata uang Asia akan menunjukkan penguatan yang moderat. The Fed akan tetap membeli obligasi dan kemungkinan surat utang lain untuk menyokong pertumbuhan," papar Roy Teo, foreign exchange strategist ABN Amro Bank NV.
Sementara, di negara Asia lainnya, rupiah Indonesia melemah 0,2% menjadi 9.642. Sedangkan dong Vietnam bergerak stabil di level 20.859.
Pasar finansial di Malaysia, Indonesia, dan Singapura tidak akan beroperasi besok (26/10) karena libur nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News