Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin Covid-19 hasil kerja sama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan Genexine, perusahaan asal Korea Selatan, diharapkan meluncur di kuartal keempat 2021 mendatang.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengungkapkan, vaksin Covid-19 yang sejauh ini masih dinamai dengan kode GX-19N itu tengah dalam proses finalisasi protokol uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di semester II tahun ini KLBF berharap, GX-19N bisa masuk uji klinis fase II B dan III. Sehingga, vaksin ditargetkan dapat digunakan di akhir tahun 2021 ataupun awal tahun 2022.
Vidjongtius menambahkan, vaksin tersebut memiliki indikasi diarahkan menjadi vaksin gotong royong ketika sudah diluncurkan nantinya, Saat ini keputusan tersebut masih diproses oleh Kementerian Kesehatan. Yang jelas, ketika nanti vaksin GX-19N diputuskan menjadi vaksin gotong royong, maka KLBF perlu kerja sama dengan BUMN terkait dengan peraturannya.
"Kami pasti akan kerja sama dengan Biofarma dan Kimia Farma dalam hal ini, supaya vaksin Kalbe-Genexine bisa masuk ke daftar vaksin gotong rotong," ujar Vidjongtius dalam media visit Kalbe Farma dengan Kontan.co.id yang digelar secara virtual, Rabu (9/6).
Baca Juga: Kinerja Kalbe Farma 2021 akan disokong segmen distribusi, simak rekomendasi analis
Pihak KLBF juga mencermati, harga maksimal vaksin gotong royong yang dipatok oleh pemerintah saat ini dianggap masih wajar. Perhitungan KLBF untuk vaksin GX-19N pun diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan harga vaksin gotong royong hari ini. Asal tahu saja, pemerintah mematok tarif maksimal pembelian vaksin Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksin Rp 117,910 per dosis.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, maka akan ada lima juta dosis vaksin GX-19N di kuartal IV 2021. Kemudian, lima juta dosis lainnya akan ada di awal tahun 2022. Sejauh ini, vaksin berbasis DNA platform itu hanya ditujukan untuk rentang usia 18 tahun hingga 59 tahun. Akan tetapi ke depan, pihak KLBF juga berencana memproduksi vaksin untuk lansia dan anak-anak.
Dalam jangka panjang, KLBF pun berencana memiliki kemampuan untuk melakukan produksi di dalam negeri. Hal ini memungkinkan terjadi mengingat adanya transfer teknologi dari Genexine Korea Selatan dalam proses produksi vaksin GX-19N ini.
Baca Juga: Kinerja diprediksi membaik, simak rekomendasi saham Kalbe Farma (KLBF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News