Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) tetap positif untuk tahun 2024, kendati alami peningkatan utang.
Research Analyst MNC Sekuritas Raka Junico menjelaskan bahwa pada semester I 2024 ERAA menggunakan fasilitas pinjaman dengan jangka waktu 13 bulan. Dana itu digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan merenovasi beberapa gerai.
Hal tersebut berdampak pada meningkatnya utang jangka panjang ERAA menjadi Rp 3 triliun, dari posisi Rp 1,6 triliun di kuartal I 2024.
"Hal ini menghasilkan net gearing sebesar 1 kali dan DER sebesar 1,2 kali," tulisnya dalam riset Jumat (9/8).
Meski begitu, Raka berpandangan penambahan utang di masa mendatang lebih terbatas. Sebab, piutang dan persediaan perusahaan yang telah membengkak dibandingkan dengan utang yang mendekati ambang batas 1,1 kali.
Oleh karena itu, ia menyempurnakan modelnya dengan total utang sebesar Rp 8,4 triliun pada 2024 dan biaya dana marjinal sebesar 9%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Erajaya (ERAA) dari Analis Berikut
"Hal ini menurunkan estimasi laba bersih 2024 sebesar 14,6% menjadi Rp 951,6 miliar dari proyeksi kami sebelumnya, tetapi masih menunjukkan pertumbuhan YoY sebesar 15,2% dan marjin laba bersih yang stabil di 1,4%," terangnya.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty juga menilai bahwa peningkatan utang ERAA hanya akan memberikan efek jangka pendek. Sebab penggunaan dananya untuk produktif dan ekspansi.
"Sehingga secara jangka panjang akan positif," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/9).
Sebagai informasi, tahun ini Erajaya Digital berencana membuka 200 toko, yang terdiri dari 150 Era Digital dan 50 Era Blue. Sementara untuk lini Active Lifestyle, ERAA menargetkan akan membuka 50 sampai 60 toko baru.
"Oleh sebab itu kenaikan utang memang memberikan tekanan, namun hanya jangka pendek," tegasnya.
Menurutnya, ERAA masih akan tetap melanjutkan tren pertumbuhan kinerja di semester II ini. Menurut Arinda, faktor pendorong utama termasuk peningkatan permintaan konsumen dan ekspansi pasar.
Saat ini ERAA telah memiliki empat lini bisnis yang terdiri dari Erajaya Digital, Erajaya Beauty & Wellness, Erajaya Active Lifestyle, dan Erajaya Food & Nourishment. Nah, meski daya beli dan konsumsi mengalami perlambatan, tetapi tetap tumbuh.
"Hal ini yang membuat ERAA yakin meskipun melambat tapi pemulihan akan terjadi khususnya ketika tingkat suku bunga dipangkas," sebutnya.