Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Untuk perdagangan ke depan, Sakti menilai pasar akan fokus pada perkembangan kesepakatan dagang AS-China. Sentimen tersebut digadang-gadang bakal jadi penggerak utama pasar.
Apalagi, sehari setelah Presiden Trump mengatakan adanya upacara penandatanganan kesepakatan perdagangan dengan Presiden Xi, China mengkonfirmasi bahwa pihaknya dan AS akan segera menandatangani kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Tren penguatan dollar AS masih berlanjut, kesepakatan dagang AS-China obatnya
Di samping itu dalam cuitan Trump Selasa (31/12) waktu setempat, dia menuliskan upacara penandatanganan akan dilaksanakan dua pekan depan di Gedung Putih. China akan mendatangkan perwakilan tingkat tingginya dalam acara tersebut.
Optimisme pasar pun kian meningkat dengan tambahan penjelasan bahwa Trump akan bertandang ke Beijing setelahnya, untuk memulai negosiasi fase kedua yang membuat dollar AS semakin tidak menarik minat pembeli.
Hal ini juga ditegaskan kembali oleh Peter Navarro penasihat Gedung Putih untuk urusan perdagangan, yang mengatakan bahwa fase pertama kemungkinan besar akan segera ditandatangani pekan depan.
Secara teknikal, grafik range daily menunjukkan indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah harga turun, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi blue over red yang mengecil di mana arah harga mengndikasikan turun.
Baca Juga: Industri manufaktur sumbang loan at risk terbesar bank
Selanjutnya, pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea + 5,95 yang menunjukkan arah harga turun. "Secara analisa teknikal, pasangan USD/JPY berpotensi lanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya," jelas Sakti.
Untuk itu, dia merekomendasikan sell untuk trading pasangan USD/JPY selama harga di bawah 108,60. Untuk perdagangan Kamis (2/1) diprediksi pergerakan harga berada di kisaran resistance 108,87; 109,08; dan 109,51. Sedangkan untuk level support berada di kisaran 108,44; 108,22; dan 107,79.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News