kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Usai Krakatau Daya Listrik, Chandra Asri (TPIA) Investasi di Krakatau Posco Energy


Minggu, 11 Juni 2023 / 19:05 WIB
Usai Krakatau Daya Listrik, Chandra Asri (TPIA) Investasi di Krakatau Posco Energy
ILUSTRASI. Usai mengakuisisi dua entitas usaha dari Krakatau Steel (KRAS), Chandra Asri (TPIA) memperluas usaha di sektor infrastruktur energi.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus mengambil langkah ekspansi. Usai mengakuisisi dua entitas usaha dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), kali ini TPIA memperluas usahanya di sektor infrastruktur energi.

Aksi tersebut dilakukan TPIA melalui PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak perusahaan yang telah dimiliki secara mayoritas. Ekspansi dari anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini akan dibagi menjadi dua tahap dengan nilai investasi hingga US$ 200 juta.

Pertama, KDL akan meningkatkan kepemilikannya di PT Krakatau Posco Energy (KPE) menjadi 45%. KPE merupakan perusahaan patungan (JV) dengan POSCO, pembuat baja terkemuka dunia.

Kedua, KDL akan melakukan investasi bersama sesuai dengan kepemilikan sahamnya untuk mendukung rencana ekspansi KPE dalam membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt (MW) setelah Final Investment Decision (FID) diambil.

Baca Juga: Benahi Kinerja, Emiten Grup Barito Geber Ekspansi Bisnis

Dengan jalur pertumbuhan normal, total kapasitas pembangkit listrik KDL akan meningkat menjadi 300 MW. Terdiri dari 120 MW pembangkit listrik gabungan yang sudah dimiliki, ditambah 180 MW dari kepemilikan sahamnya di KPE setelah perluasan investasi yang direncanakan atau 45% dari 400 MW.

Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri, Erwin Ciputra, mengatakan transaksi ini menandai tonggak penting dalam perluasan dan pertumbuhan kolaborasi Chandra Asri dan POSCO. "Didukung oleh keyakinan kami terhadap arah strategis dan potensi pertumbuhan KDL dan KPE," kata Erwin dalam siaran pers, Minggu (11/6).

Langkah ini memperkuat komitmen TPIA untuk memperdalam kemitraan strategis dan memperkuat posisi sebagai investor utama di sektor energi. Erwin juga menyoroti keberhasilan akuisisi KDL oleh anak perusahaan TPIA, PT Chandra Daya Investasi pada Februari 2023. "Untuk mengembangkan basis kekuatan industri Indonesia di Cilegon," imbuh Erwin.

Sebagai informasi, akuisisi yang terstruktur ini didukung oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Langkah ini menjadi bagian dari strategi M&A programmatic Chandra Asri Group. Sebagai upaya memperluas dan memperkuat bisnis infrastrukturnya dengan serangkaian kesepakatan bolt-on untuk memberikan kinerja lebih kuat dengan risiko yang lebih kecil sekaligus memanfaatkan kekuatan keuangan Group dan reputasi yang solid sebagai mitra pertumbuhan bagi perusahaan global.

Baca Juga: BRPT dan TPIA Getol Ekspansi, Cermati Prospek Kinerja dan Rekomendasi Sahamnya

Adapun, perjanjian jual-beli ini ditandatangani oleh President Direktur KDL Nandang Hariana, dan Lee Jeon Hyeok sebagai Senior Executive Vice President Posco International Corporation.

Peningkatan kepemilikan KPE oleh Chandra Asri berfungsi untuk menciptakan peran yang lebih aktif dalam membentuk lanskap energi Indonesia, terutama melalui KPE. Dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan pengetahuan pasar, pemegang saham Chandra Asri dan POSCO ingin mendorong inovasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan nilai unggul kepada pelanggan serta pemangku kepentingan.

Asal tahu saja, KPE sendiri telah berdiri sejak 2011 dan memasok listrik ke pabrik pembuatan besi dan baja milik PT Krakatau Posco (KP), perusahaan yang dipimpin oleh POSCO bermitra dengan KRAS. Pabrik ini berlokasi di jantung “Kota Baja” Indonesia, Cilegon.

Saat ini KPE memiliki pembangkit listrik dan utilitas infrastruktur pendukung dengan kapasitas sebesar 200 MW yang beroperasi dengan menggunakan gas buang dari KP dan didukung oleh kontrak perjanjian offtake penuh jangka panjang yang berlaku hingga tahun 2038. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×