Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat tiga hari beruntun pada pekan lalu, mata uang euro mulai melemah terhadap dollar AS. Meski begitu, ketegasan Bank Sentral Eropa yang ditunggu pasar untuk melakukan pengetatan moneter berpotensi memberi tenaga lebih pada euro.
Mengutip Bloomberg, Selasa (20/2) pukul 18.00 WIB, pasangan EUR/USD turun 0,37% ke level 1.2361. Euro melemah terhadap dollar AS setelah telah mengalami reli sepanjang pekan lalu. Rabu (15/2) posisi euro sempat menyentuh level 1.2506 per dollar AS.
Menurut Alwi Assegaf, pelemahan euro terhadap dollar lebih disebabkan oleh adanya koreksi teknikal. "Solidnya perekonomian zona Euro mendorong mendorong mata uang euro terus naik hingga akhir pekan kemarin. Jadi, wajar kalai pekan ini mengalami koreksi," jelas analis Global Kapital Investama ini, Selasa (20/2)
Pekan lalu, rilis data kedua PDB Eropa untuk kuartal IV-2017 masih sesuai dengan prediksi yaitu naik 0,6%. Begitu pun dengan data neraca perdagangan Eropa pada Desember 2017 mencatat surplus yang melebihi ekspektasi yaitu sebesar 22,5 miliar euro.
Pekan ini, tambah Alwi, pasar masih menunggu adanya katalis baru yang dapat mendorong kembali laju euro. Di antaranya adalah notulensi rapat European Central Bank (ECB) yang rencananya akan dirilis pada Kamis (22/2). Pasar mengharapkan isi notulensi dapat memberi kejelasan terhadap agenda pengurangan stimulus. Pasar berspekulasi rencana pengurangan stimulus bakal terlaksana pada Maret nanti.
Di sisi lain, dollar AS juga berpeluang unggul jika pertemuan FOMC Kamis nanti memberi sinyal hawkish. Namun, Alwi meyakini, pelemahan euro terhadap dollar AS hanya berlangsung sementara dan tidak akan mengubah tren bullish jangka menengah.
Secara teknikal, Alwi melihat harga untuk saat ini bergerak di atas MA 10 dan MA 55. Artinya, meskipun sedang terjadi koreksi, tren jangka pendek hingga menengah masih akan tetap bullish. Memang, indikator stochastic menunjukkan sinyal dead-cross dan berpotongan ke bawah. Namun, indikator RSI masih berada di area positif meski mulai bergerak turun dari level 58 ke level 54. Begitupun dengan indikator MACD masih berada di area positif, namun mulai bergerak turun dan menunjukkan sinyal bearish.
Alwi merekomendasikan sell on strength pasangan EUR/USD dengan support di 1,2296 - 1,2205 - 1,2150 dan resistance di 1,2450 - 1,2510 - 1,2555.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News