Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai melakukan initial public offering (IPO), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) bersiap menggandakan produksi nikel.
Direktur NCKL Suparsin Darmo Liwan mengatakan, jumlah produksi nikel NCKL akan naik tahun ini, seiring bertambahnya kapasitas produksi. Pada 2022, kapasitas output dari pengolahan dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) sebanyak 25.000 metrik ton nikel. Tahun ini, produksi dari RKEF ditargetkan naik empat kali lipat menjadi 100.000 metrik ton
Sementara untuk produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) tahun lalu berada di angka 40.000 metrik ton. Produksi MHP diproyeksi naik menjadi 60.000 metrik ton mulai April 2023, dan diperkirakan akan naik 60.000 ton lagi di tahun depan.
Naiknya produksi NCKL akan berdampak pada naiknya penjualan di tahun ini.
Baca Juga: Beli Kapal Anyar, Habco Trans Maritima (HATM) Gelontorkan Rp 240,68 Miliar
“Minimal ada peningkatan dua kali lipat dari tahun 2022. Namun, kembali lagi proyeksi tergantung dari harga nikel di market, karena harga sangat volatil,” kata Suparsin dalam paparan publik yang dilakukan Jumat (17/3).
Mengintip kinerja keuangan, pendapatan NCKL dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp9,04 triliun selama periode Januari hingga November 2022. Jumlah ini naik 17,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. NCKL juga mencatat pendapatan lain sebesar Rp 231,30 miliar, meningkat 255,82% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65 miliar.
NCKL berhasil menekan beban penjualan, umum dan administrasi sebesar 9,05% dari Rp 873,45 miliar menjadi Rp 794,43 miliar.
Sehingga, laba periode berjalan NCKL melesat 207,95% dari Rp 1,39 triliun per November 2021 menjadi Rp 4,30 triliun per 30 November 2022. Laba per saham ikut naik dari Rp 23,16 per lembar saham menjadi Rp 78,63.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News