kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai IPO, Sinergi Inti (ESIP) akan tambah kapasitas produksi jadi tiga kali lipat


Kamis, 14 November 2019 / 13:20 WIB
Usai IPO, Sinergi Inti (ESIP) akan tambah kapasitas produksi jadi tiga kali lipat
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10/2019). Sinergi Inti Plastindo (ESIP) telah menyelesaikan pembangunan pabrik kedua di Cikupa, Tangerang, Banten.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), produsen plastik kemasan PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) akan meningkatkan kapasitas produksinya.

Perusahaan ini telah menyelesaikan pembangunan pabrik kedua di Cikupa, Tangerang, Banten yang bisa mulai dioperasikan pada Januari 2020 . Direktur Utama ESIP Eric Budisetio Kurniawan mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan mesin-mesin produksi.

Peningkatan kapasitas pabrik ini akan berjalan dalam dua tahap. Pertama adalah peningkatan kapasitas produksi dari 2.800 ton plastik menjadi 5.600 ton plastik selama 2019-2020 dengan menambah sepuluh lini mesin. Kedua adalah penambahan menjadi 7.800 ton dari 5.600 ton yang berlangsung pada 2021-2022.

Baca Juga: Saham emiten muda terjun dan masuk UMA, simak rekomendasi analis

Eric menyampaikan, peningkatan kapasitas ini dilakukan karena utilisasi pabrik ESIP yang pertama sudah mencapai 90%. Terlebih lagi, perusahaan ini berencana untuk mendiversifikasi dan memperluas sasaran pemasarannya.

"Kami ingin diversifikasi ke produk yang dibutuhkan segmen industri seperti e-commerce. Kebutuhan kemasan mereka  banyak sekali. Kalau saat ini, kami lebih banyak ke tradisional market yang mengincar segmen rumah tangga," ungkap dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (14/11).

Saat ini, wilayah pemasaran ESIP masih di dalam negeri dengan komposisi 70% di Jabodetabek dan Jawa Barat, termasuk Bandung dan Cirebon, serta 30% di Sumatra seperti Jambi, Bangka, Palembang, dan Lampung.

Baca Juga: Harga saham Sinergi Inti Plastindo (ESIP) melonjak 69,33% pada perdagangan perdana

Eric optimistis penambahan kapasitas pabrik ini akan dibarengi dengan kenaikan penjualan. Menurut dia, secara industri, permintaan plastik setiap tahunnya rata-rata naik 7%.

Di samping itu, kebutuhan masyarakat terhadap plastik juga masih tinggi. "Pasalnya, jika dibandingkan dengan kayu dan kertas, cost of production masih lebih mahal daripada plastik," kata dia.

ESIP menargetkan, hingga akhir 2019, pendapatannya bisa tumbuh 20% menjadi Rp 70 miliar, dari tahun 2018 yang sebesar Rp 48,20 miliar.  Per Mei 2019, ESIP mencatatkan pendapatan Rp 23,74 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×