Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
“Sebagian besar dialokasikan untuk bisnis pertambangan emas di Masmindo Dwi Area, energi surya melalui EMITS dan bisnis kendaraan listrik dan ekosistemnya melalui EMI,” tutur Ricky.
Meski gencar merambah bisnis EBT, INDY tidak melupakan bisnis batubaranya. Tahun ini, INDY memasang target produksi sebesar 34 juta ton untuk Kideco Jaya Agung (Kideco) dan 1,8 juta ton untuk Multi Tambangjaya Utama (MUTU).
Sebelumnya, INDY juga melepas kepemilikannya di saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) yang bergerak di bidang pelayaran (pengangkutan) batubara.
Pada Oktober 2021, INDY merampungkan divestasi sebanyak 892,51 juta lembar atau setara 51% saham MBSS. Penjualan ini dilakukan kepada PT Galley Adhika Arnawama (GAA). Divestasi ini dilakukan INDY dengan harga jual Rp 600 per saham. Dus, transaksi ini bernilai Rp 589,05 miliar atau setara US$ 41,31 juta.
Sama seperti PTRO, divestasi MBSS juga dilakukan sesuai dengan strategi diversifikasi bisnis Indika. Divestasi juga dilakukan untuk memastikan agar INDY berfokus dalam pelaksanaan kegiatan usaha berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News