kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Urban Jakarta (URBN) tengah menggarap proyek TOD total Rp 10,2 triliun


Senin, 10 Desember 2018 / 12:05 WIB
Urban Jakarta (URBN) tengah menggarap proyek TOD total Rp 10,2 triliun
ILUSTRASI. Calon investor mengamati maket apartemen Urban Sky


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN), emiten yang bergerak dalam pengembangan hunian berkonsep transit oriented development (TOD) hari ini resmi mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI).

URBN melepas 360,0 juta saham atau setara 11,24% dari modal disetor. Harga penawaran saham perdana URBN adalah Rp 1.200 per saham dengan perolehan dana segar sebesar Rp 430 miliar.

Komisaris Independen URBN, Dyah Tjahjani Saraswati mengatakan bahwa properti konsep TOD adalah pilihan cerdas bagi masyarakat urban dalam menjalani kehidupan sehari-hari, khususnya untuk wilayah Jakarta. "Kami akan selalu berusaha meningkatkan kinerja, bukan hanya meningkatkan nilai investasi tetapi juga menaikkan kinerja sektor properti," ungkap dia.

Saat ini, URBN tengah membangun empat proyek TOD pada lintasan jaringan LRT Jabodetabek dengan nilai sekitar Rp 10,2 triliun selama kurang lebih 5 tahun. Dua di antaranya merupakan kerja sama operasi dengan Adhi Commuter Properti yaitu gateway park senilai Rp 3,7 triliun dan urban signature senilai Rp 3,77 triliun. Sementara dua proyek lainnya, dikembangkan oleh URBN sendir yang antara lain Urban Sky senilai Rp 1,41 triliun dan Urban Suites senilai Rp 1,58 triliun.

Secara bersamaan, URBN juga menerbitkan 504,0 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 19,68% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebangai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatatahan.

Seluruh dana yang diperoleh nantinya akan dipergunakan sekitar 51% untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek, sekitar 31% untuk belanja modal dan pengembangan serta sisa 18% untuk modal kerja perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×