kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Urban Jakarta Propertindo targetkan laba Rp 240 miliar di tahun 2019


Senin, 12 November 2018 / 19:20 WIB
PT Urban Jakarta Propertindo targetkan laba Rp 240 miliar di tahun 2019


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo optimistis laba di tahun 2019 dapat menembus angka Rp 240 miliar. Itu dikarenakan beberapa proyek Urban Jakarta sudah mulai bisa dipasarkan pada tahun 2019.

Fajar Ariwinadi, Deputy Finance Director Urban Jakarta mengatakan laba tahun depan memang diproyeksi melonjak cukup tajam. Laba tersebut didapatkan dengan asumsi pendapatan tahun 2019 dapat mencapai Rp 800 miliar.

“Untuk tahun 2018 ini kami proyeksikan laba Rp 35 miliar dengan pendapatan sebesar Rp 250 miliar,” ujar Fajar saat ditemui di acara public ekspose, Senin (12/11).

Sebagai gambaran, pendapatan Urban Jakarta di semester I 2018 lalu mencapai Rp 52,4 miliar, meningkat sebesar 44,00% dibanding pendapatan tahun 2017. Peningkatan ini terjadi karena perusahaan telah menjual apartemen Lot 1 di proyek Gateway Park di Semester I 2018, di mana pada tahun 2017 perusahaan baru menjual Ruko di proyek Gateway Park.

Marjin laba bersih perusahaan pada Semester I 2018 sebesar 33,72%, meningkat dibandingkan semester sebelumnya, yaitu 28,36%. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan laba bersih perusahaan yang bersumber dari kenaikan pendapatan.

Saat ini, Urban Jakarta tengah membangun empat proyek berkonsep TOD yang berada pada lintasan jaringan LRT Jabodetabek. Total nilai keempat proyek tersebut adalah sekitar Rp 10,2 triliun selama kurang lebih lima tahun dan dua di antaranya merupakan Kerja sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti yaitu Gateway Park senilai Rp 3,7 triliun dan Urban Signature Rp 3,77 triliun.

Sementara dua proyek lainnya yaitu Urban Sky Rp 1,41 triliun dan Urban Suites Rp 1,58 triliun dikembangkan sendiri oleh Urban Jakarta.

Lebih lanjut, Fajar juga mengharapkan di tahun 2019 perusahaan sudah dapat menghasilkan pendapatan berulang atau recurring income dari kawasan komersial di sekitar empat proyek yang tengah di bangun.

Terkait kelonggaran kredit pemilikan properti yang digalakkan pemerintah, menurutnya hal tersebut tidak terlalu banyak berkontribusi, pasalnya porsi kredit perbankan yang menyumbang pendapatan hanya sebesar 30%, sisanya dilakukan pembayaran cicilan di luar bank yang disediakan developer.

Untuk menembus target yang ditetapkan tersebut dan merampungkan proyek, perusahaan sendiri akan meningkatkan belanja modal di tahun 2019 menjadi Rp 500 miliar. Sedangkan di tahun 2018 perusahaan hanya menganggarkan belanja modal sekitar Rp 300 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×