kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Urban Jakarta Propertindo (URBN) mempertebal dana untuk akuisisi


Senin, 09 September 2019 / 14:52 WIB
Urban Jakarta Propertindo (URBN) mempertebal dana untuk akuisisi
ILUSTRASI. Maket apartemen Urban Sky


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) menambah anggaran dana untuk mengakuisisi lahan, proyek serta perusahaan properti. Dana tersebut berasal dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO). 

Mengutip prospektus emiten properti ini, dana yang dialokasikan menjadi Rp 342,06 miliar atau sekitar 80,82% dari hasil IPO. Hal ini sudah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Kamis (5/9). 

Baca Juga: Catat! Belanja Aset Urban Jakarta Propertindo (URBN) Mencapai 58,52%

Tadinya dana tersebut hanya untuk akuisisi lahan dan jumlahnya sebesar Rp 215,77 miliar atau setara 50,99% dari hasil IPO. Pada saat IPO, emiten berkode saham URBN ini berhasil meraup dana sebesar Rp 423,18 miliar. 

Berdasarkan catatan Kontan, URBN telah mengakuisisi 61 bidang tanah di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur senilai Rp 362,1 miliar. Urban Jakarta mengakuisisi lahan tersebut dari PT Tidar Admanco dan Abdul Kadir Alatas. Selanjutnya URBN akan terus melakukan akuisisi baik lahan, proyek maupun perusahaan. 

Lalu, saat ini URBN masih fokus menggarap empat proyek yang sudah ada, yaitu Urban Siganture di Ciracas Jawa Barat dan Gateway Park yang merupakan proyek kerja sama operasional (KSO) bersama PT Adhi Commuter Property, Urban Sky dan Urban Suites. 

Baca Juga: Proyek baru Jakarta Urban Propertindo (URBN) paling cepat awal tahun 2020

Karena anggaran untuk akuisisi meningkat, manajemen URBN mengurangi anggaran untuk kegiatan lain. Yaitu rencana penggunaan dana untuk pengembangan lahan yang tadinya Rp 129,46 miliar atau 30,59%, dikurangi 24,38%. Maka rencana penggunaan dana untuk pengembangan lahan diubah menjadi 6,21% dari hasil IPO menjadi Rp 26,28 miliar. 

Sedangkan rencana dana untuk modal kerja yang tadinya Rp 77,95 miliar atau sebesar 18,42% juga dikurangi menjadi 12,96% atau Rp 54,85 miliar dari hasil IPO.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×