kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Urban Jakarta Propertindo (URBN) fokus menggarap proyek TOD


Senin, 10 Desember 2018 / 14:13 WIB
Urban Jakarta Propertindo (URBN) fokus menggarap proyek TOD
ILUSTRASI. Maket apartemen Urban Sky


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) fokus menggarap proyek transit oriented developmnet (TOD). Saat ini perusahaan sedang massif dalam membangun proyek tersebut.

Seperti diketahui, perusahaan menargetkan laba bersih Rp 34 miliar dengan pendapatan sekitar Rp 200 miliar tahun ini. Direktur dan Sekretaris perusahaan URBN, Tri Rachman Batara mengatakan URBN percaya properti dengan konsep transit oriented developmnet (TOD) akan diserap oleh pasar.

"Ini pilihan cerdas mengahadapi permasalahan sehari-hari seperti kemacetan lalu lintas serta keterjangkauan kepada hunian yang baik," kata Batara, Senin (10/12).

Batara bilang, saat ini URBN sudah memiliki 3.000 unit hunian yang setengahnya sudah terjual. Unit tersebut berasal dari 6 tower yang sudah dibangun melalui 3 dari 4 proyek TOD yang tengah digarap senilai Rp 10,2 triliun.

Namun hasil penjualan tersebut diperkirakan tidak akan dimasukkan dalam laporan keuangan tahun ini. Adapun untuk tahun depan, emiten ini menargetkan pendapatan diatas Rp 400 miliar dengan laba bersih Rp 120 miliar.

"Tahun depan proses pemasaran akan lebih digencarkan, karena tahun ini kita lebih fokus pada lahan dan proses perizinan. Ada juga potensi untuk menambah proyek TOD lainnya," ungkapnya.

Ada beberapa indikator yang mendukung prospek URBN, pertama rencana pengembangan infrastruktur yang sangat masif dilakukan oleh pemerintah, seperti LRT, MRT dan jalan tol yang dapat mendukung dan mengembangkan industri properti karena kemudahan akses.

Kedua, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Ketiga, meningkatnya kebutuhan hunian vertikal karena perubahan gaya hidup dan kebutuhan hunian yang lebih berkualitas serta trend investasi.

Dalam penjualannya, emiten ini menjual hunian Rp 22 - Rp 24 juta per meter per segi untuk proyek TOD yang digarap bersama Adhi Commuter Properti (Ciracas dan Jati Cempaka), sedangkan untuk proyek yang digarap sendiri (Caman dan Cikunir) ditawarkan pada harga Rp 14 - Rp 17 juta per meter per segi.

Menurut catatan Kontan.co.id URBN akan meningkatkan belanja modal di tahun 2019 menjadi Rp 500 miliar. Sedangkan di tahun 2018 perusahaan hanya menganggarkan belanja modal sekitar Rp 300 miliar.

Hingga akhir semester I-2018, Urban Jakarta memiliki total aset Rp 1,04 triliun dengan total liabilitas Rp 439,48 miliar. Pada semester pertama, Urban Jakarta meraup pendapatan Rp 52,04 miliar dengan laba bersih Rp 17,55 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×