Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
CIKARANG. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tampak getol mengembangkan ekspansi bisnisnya. Emiten konsumer ini telah berinvestasi sebesar Rp 8,5 triliun di Indonesia selama 5 tahun terakhir. Investasi tersebut untuk berbagai pabrik UNVR di Rungkut dan Semangke, Sumatera Barat serta Cikarang, Jawa Barat.
"Kami menggunakan internal cash. Kalau ga cukup, kami pinjam," kata Direktur External Relation UNVR Sancoyo Antarikso, Selasa, (25/8).
UNVR pun baru saja meresmikan pabrik bumbu masak Royco dan kemasan kecap Bango di Cikarang. Investasi untuk pabrik tersebut membengkak 64% dari rencana awal. Tadinya, UNVR mengajukan nilai investasi Rp 500 miliar ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun ternyata investasinya mencapai Rp 820 miliar.
Sancoyo mengaku ada dua hal yang membuat investasinya membengkak. Pertama yakni peningkatan kapasitas produk dari rencana semula. Lalu kedua, beban komponen mata uang asing di pembangunannya meningkat karena pelemahan nilai tukar Rupiah.
Yogi Sapta Prakoso, General Manufacturing Manager Foods UNVR mengungkapkan bahwa 30% mesin untuk pabrik Royco merupakan impor. Sementara pabrik Bango memiliki porsi lebih besar untuk impornya.
Selain itu, UNVR telah merampungkan pabrik oleochemical di Semangke, Sumatera Utara pada Maret lalu. Namun peresmiannya baru akan dilakukan November mendatang. Pabrik tersebut menelan biaya investasi sebesar Rp 2 triliun.
Sancoyo enggan menceritakan lebih lanjut mengenai ekspansi pabrik UNVR ke depannya. "Tentu saja kalau semua kondusif, kita akan tumbuh secara volume produksi dan menambah lagi pabrik," ucapnya.
Lebih lanjut, Direktur Utama UNVR Hermant Bakshi mengungkapkan bahwa investasi UNVR akan terus meningkat dalam 5 tahun mendatang.
Sepanjang tahun ini, UNVR menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,2 triliun. Sampai Juni, UNVR telah menyerap capex Rp 620 miliar. Dananya digunakan untuk ekspansi produk personal care, home care, serta food and refreshment.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News