kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Untung tipis, laba WIKA hanya naik 2,7%


Selasa, 08 Maret 2016 / 08:32 WIB
Untung tipis, laba WIKA hanya naik 2,7%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepanjang tahun 2015, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraih laba bersih Rp 625,04 miliar, tumbuh 2,7% year-on-year (yoy). Pertumbuhan laba bersih WIKA sejalan dengan kenaikan pendapatan 2015, yakni Rp 13,62 triliun. Jumlah ini tumbuh 9,31% dibandingkan pendapatan 2014 yang senilai Rp 12,46 triliun.

Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan kemarin (7/3), laba WIKA tertekan oleh kenaikan beban penjualan sebesar 9,2% (yoy) menjadi Rp 429,1 miliar. Pendapatan bunga turun 19% (yoy) menjadi Rp 59,6 miliar.

Di sisi lain, beban pendanaan naik 118% (yoy) jadi Rp 431,4 miliar. Penjualan WIKA sepanjang tahun lalu masih didominasi sektor infrastruktur dan gedung, yakni mencapai Rp 5,98 triliun. Jumlah itu setara 44% total pendapatan.

Sektor ini tercatat tumbuh 26,4% dibandingkan pencapaian 2014 senilai Rp 4,73 triliun. Penjualan sektor realty dan properti pada tahun lalu juga tumbuh 11,7% (yoy), kendati tantangan industri properti cukup berat.

Sektor ini menyumbang Rp 1,43 triliun, atau 10,5% total pendapatan. Tahun ini, WIKA optimistis mencetak kinerja lebih baik. Emiten ini membidik penjualan Rp 26,5 triliun. Adapun laba bersihnya diproyeksikan mencapai sekitar Rp 750 miliar, tumbuh sekitar 19% ketimbang tahun lalu.

Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan WIKA, yakin, target itu tercapai. Sebab, "Tahun ini target kontrak baru sekitar Rp 52,5 triliun," ujar dia, kepada KONTAN, kemarin.

Per Maret 2016, WIKA sudah mengantongi sekitar Rp 1,33 triliun atau 2,54% dari total target kontrak baru. Kinerja WIKA tahun ini akan ditopang oleh proyek high speed rail (HSR) atau kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Tahun ini, manajemen WIKA mengalokasikan belanja modal senilai Rp 6,98 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×