kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Untung selisih kurs, kerugian UNSP turun 80%


Selasa, 02 Agustus 2016 / 20:05 WIB
Untung selisih kurs, kerugian UNSP turun 80%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) mengalami sedikit perbaikan lantaran diuntungkan dari selisih nilai tukar. Kerugian bersih perseroan semester I tahun 2016 menurun hingga 80,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis UNSP, Selasa (2/8), emiten perkebunan ini masih menderita rugi bersih semester I 2016 sebesar Rp 137,02 miliar. Namun, kerugian tersebut menurun drastis dibandingkan semester I tahun lalu yakni Rp 707 miliar.

Penurunan kerugian tersebut ditopang oleh adanya keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp 301,9 miliar, padahal periode yang sama tahun sebelumnya justru terdapat rugi selisih kurs sebesar Rp 591,4 miliar.

Sementara penjualan emiten perkebunan ini masih mengalami penurunan 28,6% menjadi Rp 770,5 miliar dari Rp 1,07 triliun pada semester I 2015. Penjualan tersebut ini berasal dari komoditas sawit sebesar Rp 571 miliar dan karet Rp 199 miliar.

Andi W Setianto, Investor Relation UNSP mengatakan perseroan terus bekerja keras melakukan program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet di tengah diskon harga CPO domestik akibat kebijakan CPO fund pemerintah memungut US$ 50 per ton CPO untuk subsidi program biodiesel nasional serta kondisi El-Nino.

"El-Nino tahun 2015 dan program biodiesel menyebabkan berkurangnya ekspor sawit dunia 2016 dan ini menjadi katalis perbaikan harga CPO yang sudah mulai terlihat di akhir kuartal I lalu," kata Andi dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Selasa (2/8).

Sementara pungutan untuk program biodiesel menyebabkan diskon harga CPO domestik yang diterima perseroan dari penjual CPO dan FFB (Fres Fruit Bunch) di pasra lokal.

Andi bilang, pajak ekspor CPO yang kembali dipungut pemerintah pada Mei dan Juni 2016 menambah diskon harga CPOK dan FFB domestik yang diterima UNSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×