kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Untuk refinancing, Tower Bersama Infrastructure (TBIG) rilis surat utang US$ 400 juta


Minggu, 31 Oktober 2021 / 09:55 WIB
Untuk refinancing, Tower Bersama Infrastructure (TBIG) rilis surat utang US$ 400 juta


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tengah dalam proses penawaran surat utang senilai US$ 400 juta dengan tingkat suku bunga 2,80%. Surat utang tanpa jaminan ini memiliki jangka waktu 5,5 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2027 mendatang.

Berdasarkan keterangan resmi TBIG pada Kamis (28/10), Fitch Ratings Ltd. memberikan peringkat BBB- untuk surat utang ini. Penawaran surat utang diharapkan ditutup pada 2 November 2021.

Setelah dikurangi biaya penjaminan emisi dan lain-lain, jumlah bersih yang akan diterima TBIG adalah sekitar US$ 396 juta.

TBIG berencana menggunakan dana yang diperoleh untuk pembiayaan kembali (refinancing) sebagian saldo terutang dari tiga fasilitas pinjaman, yaitu fasilitas pinjaman revolving US$ 100 juta (Fasilitas B), fasilitas pinjaman revolving US$ 200 juta (fasilitas RLF tahun 2017), dan fasilitas pinjaman revolving US$ 375 juta (Fasilitas RLF tahun 2019). 

Baca Juga: ITDC NU dan TBIG teken kerjasama penyelenggaraan infrastruktur teknologi informasi

Per 30 Juni 2021, total pinjaman TBIG beserta entitas anaknya mencapai Rp 28,5 triliun atau setara US$ 2 miliar. Sementara itu, jumlah kas serta setara kas pada periode yang sama adalah sebesar Rp 894 miliar atau US$ 61,7 juta.

Setelah menerbitkan Surat Utang 2027 dan menggunakan perolehan dananya, total pinjaman gross yang dimiliki oleh entitas anak TBIG adalah sebesar Rp 6,82 triliun setara US$ 470,3 juta. Jumlah utang ini termasuk liabilitas sewa-kendaraan, liabilitas sewa-aset hak guna, dan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017.

Ada juga fasilitas pinjaman revolving PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk Rp 150 miliar (Fasilitas RCF tahun 2018), Fasilitas RLF tahun 2019, fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank QNB Indonesia Tbk sebesar Rp 50 miliar (Fasilitas TLF tahun 2020), fasilitas pinjaman revolving US$ 275 juta (Fasilitas RLF tahun 2021), dan fasilitas kredit US$ 1 miliar (Fasilitas Kredit).

Per 30 Juni 2021, fasilitas yang terkomitmen dan belum ditarik berdasarkan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017, Fasilitas RCF tahun 2018, Fasilitas RLF tahun 2019, Fasilitas TLF tahun 2020, fasilitas pinjaman revolving dari PT Bank UOB Indonesia Rp 200 miliar (Fasilitas RCF tahun 2020), Fasilitas RLF tahun 2021, dan Fasilitas Kredit adalah sebesar US$ 155,7 juta.

 

Setelah disesuaikan dengan penerbitan Surat Utang 2027 dan penggunaan dana bersih tersebut, fasilitas yang terkomitmen dan belum ditarik berdasarkan pinjaman-pinjaman tersebut adalah sebesar US$ 551,7 juta. Sejumlah fasilitas kredit tersebut akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali.

Surat Utang 2027 akan tercatat di Singapore Exchange Securites Trading Limited (SGX). Surat utang 2028 ini tidak ditawarkan atau dijual di wilayah Amerika Serikat, serta tidak ditawarkan atau dijual di Indonesia maupun kepada warga negara dan institusi Indonesia di luar negeri.

Selanjutnya: Bank Permata proyeksi inflasi Oktober 2021 sebesar 0,10% mom, ini faktor pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×