Reporter: Abdul Wahid Fauzie, Ade Jun, Kun Wahyu | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menargetkan akuisisi aset Grup Domba Mas selesai akhir bulan ini. "Sebenarnya transaksi sudah oke, tinggal melengkapi dokumen. Kami juga sudah menempatkan dana di Bank Mandiri," ungkap Presiden Direktur UNSP Ambono Janurianto.
UNSP sangat optimistis bakal segera menguasai bisnis oleokimia milik Domba Mas. Makanya, mereka berani untuk melakukan restrukturisasi terhadap kontrak penjualan hasil produksi olekimia Domba Mas dengan Procter & Gamble (P&G). Sebab, harga kontrak yang didapat dari P&G dan diteken 2005 itu sudah tidak menguntungkan.
Ambono menuturkan, dulu nilai kontrak penjualan olekimia kepada P&G hanya US$ 860 per ton, dengan kisaran harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) US$ 360 per ton. Selain itu harga tersebut fixed selama masa kontrak 5 tahun. Padahal, saat ini harga CPO sudah sudah berkisar US$ 700 per ton hingga US$ 800 per ton.
Jadi, dengan asumsi harga CPO saat ini, maka harga olekemia seharusnya sekitar US$ 1.500 per ton. "Nilai kontrak dari penjualan ke P&G bisa naik dua kali lipat," katanya, kemarin (17/5).
Ia bilang, berdasarkan kesepakatan dengan P&G, UNSP akhirnya bisa merestrukturisasi kontrak sesuai dengan harga pasar. Artinya, saat harga CPO naik, UNSP bisa menaikkan harga jualnya. Sebaliknya, ketika harga CPO turun, nilai kontrak juga menyusut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News