Reporter: Aldo Fernando | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten jasa pertambangan berusaha menggenjot produksi pertambangan batubara tahun ini. Kedua emiten tersebut adalah PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR)
Corporate Secretary & Chief Corporate Services Officer DEWA Mukson Arif Rosyidi menjelaskan, pada tahun ini, produksi DEWA ditargetkan akan mencapai 17 juta ton batubara, naik 30% dibanding periode tahun 2018 yang diperkirakan mencapai 13,30 juta ton batubara.
Sementara, Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis menyebutkan, UNTR tahun ini menargetkan produksi jasa pertambangan sekitar 125 juta ton hingga 127 juta ton dan pengupasan tanah sekitar 950 juta-980 juta bank cubic meter (BCM).
Menurut rilis UNTR, realisasi produksi batubara UNTR pada 2018 mencapai 125,1 juta ton dan realisasi overburden removal atau pengupasan tanah sebesar 979,4 BCM. "Tidak ada kontrak baru dan sementara ini juga belum ada rencana ekspansi," ujar Sara kepada Kontan.co.id, Kamis (28/2).
Pada tahun ini UNTR menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) yang kurang lebih sama seperti 2018, yakni sekitar US$ 700 juta-US$ 800 juta. "Sekitar 80% capex untuk pembaharuan alat berat di lini bisnis kontraktor penambangan. Sisanya untuk keperluan maintenance di lini bisnis lainnya," jelas Sara.
Sepanjang 2019, fokus UNTR adalah mempertahankan layanan dan keunggulan operasional yang efektif dan efisien sehingga dapat mendukung bisnis pelanggan. "Tujuannya agar dalam kondisi harga komoditas yang mungkin tidak sebaik tahun lalu pun, baik United Tractors dan pelanggan memiliki ketahanan yg baik dan produktif," imbuh Sara.
Sementara, Mukson menyebut, pada tahun 2019 DEWA akan berusaha fokus pada peningkatan dan penguatan fundamental operasi yang lebih kompetitif dan juga pengembangan bisnis yang terkait dengan jasa layanan pertambangan terintegrasi. "Yang meliputi, pengembangan bisnis jasa kontraktor pertambangan mineral, dan pengembangan bisnis jasa penyediaan infrastruktur pertambangan," ujar Mukson kepada Kontan.co.id, Kamis (28/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News