Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) membuka peluang untuk mengakuisisi tambang mineral non batubara seperti emas. Saat ini pihak managemen United Tractors tengah mempelajari lebih lanjut terkait rencana ini.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, peluang akusisi tambang selalu ada, namun UNTR masih mempelajari dengan teliti satu per satu, "sehingga sampai saat ini belum ada (lokasi) yang mengerucut,” ujar Sara kepada Kontan.co.id, Minggu (9/2).
Peluang akuisisi tambang baru ini merupakan salah satu strategi diversifikasi bisnis UNTR. Sara mengatakan, diversifikasi juga dilakukan diantaranya di bidang konstruksi dan energi.
Baca Juga: Lini Bisnis Ini Jadi Andalan United Tractor di Saat Harga Batubara Lesu
“Fokusnya masih berimbang pada bisnis distribusi alat berat, kontraktor penambangan, tambang batubara dan emas, industri konstruksi, serta persiapan power plant,” sambung Sara.
Di bidang energi, progress pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati sudah mencapai 88%. Sara mengatakan, jika tidak ada aral melintang maka PLTU yang terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini akan beroperasi secara komersil pada Mei 2021.
Sementara itu, UNTR menargetkan dapat menjual alat berat sekitar 2.900 unit. Target ini sama dengan target penjualan tahun lalu.
Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan menambahkan, penjualan tahun ini sebagian besar masih akan disumbang oleh sektor pertambangan.
Baca Juga: Kinerja operasional emiten jasa pertambangan batubara bervariasi di tahun lalu
Penjualan alat berat UNTR pada periode 11 bulan pertama tahun 2019 mencapai 2.843 unit. Realisasi ini turun 36,8% dibandingkan penjualan periode yang sama tahun 2018 yang mencapai 4.502 unit.
UNTR juga memangkas target penjualan emas dari tambang Martabe. Jika tahun lalu UNTR menargetkan menjual 400.000 ons emas, maka tahun ini UNTR menargetkan menjual 360.000 ons hingga 370.000 ons emas.
Ari mengatakan, hal ini karena emas yang dikeruk pada tahun ini diambil pada lapisan yang lebih dalam. Biasanya, kandungan (grade) emasnya akan lebih rendah,
Baca Juga: Kinerja bisnis jasa pertambangan United Tractors (UNTR) tumbuh positif di tahun lalu
Sementara dari segmen konstruksi batubara oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA), entitas grup Astra ini menargetkan dapat memproduksi 130 juta ton batubara.
Tahun ini, UNTR mengalokasikan belanja modal/capital expenditure sebesar US$ 450 juta. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan alokasi belanja modal pada 2019 yang mencapai US$ 700 juta hingga US$ 800 juta.
Baca Juga: Simak hasil kinerja operasional sejumlah emiten kontraktor batubara di tahun lalu
Meski demikian, Ari mengatakan, capex ini bukanlah angka final. Ia memperkirakan, capex UNTR pada 2020 dapat mencapai angka US$ 650 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News