Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kembali mengerek harga jual produk. Akhir Oktober lalu, emiten saham konsumer ini menaikkan rata-rata harga jual produknya 1,8%. Kenaikan itu merupakan kenaikan tertinggi yang dilakukan UNVR pada tahun ini.
"Tahun ini kami sudah tiga kali menyesuaikan harga jual," ucap Sancoyo Antarikso, Direktur Hubungan Eksternal UNVR, Kamis (12/11). Maret lalu, UNVR mengerek rata-rata harga jual 1% dan naik lagi sebesar 1% pada Agustus 2015.
Secara total, UNVR telah menaikkan rata-rata harga jual sebesar 3,8%. UNVR akan terus memantau kurs rupiah terhadap dollar AS. Maklum, 55% biaya UNVR berhubungan dengan nilai tukar. Adapun langkah UNVR mengerek harga jual demi memproteksi margin.
Meski begitu, manajemen UNVR menilai bahwa kenaikan harga jual pada tahun ini cenderung rendah ketimbang tahun sebelumnya. Tahun lalu, UNVR menaikkan harga jual dua kali, yakni 4% sampai 5% pada Maret dan 5% di bulan September.
Sancoyo berharap, kinerja keuangan UNVR membaik pada tahun depan. Namun, manajemen tidak mau mengungkapkan target pendapatan dan laba bersih tahun depan. Sancoyo juga belum mau buka-bukaan soal anggaran belanja modal (capex) UNVR pada tahun depan.
Menurut dia, perseroan masih dalam tahap finalisasi anggaran. Untuk pendanaan, UNVR akan mengandalkan kas internal dan pinjaman perbankan. Tahun ini, UNVR mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 1,1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.
Sampai kuartal ketiga, UNVR telah menyerap belanja modal Rp 877,25 miliar. UNVR kembali berekspansi pabrik untuk produk turunan crude palm oil (CPO). Emiten ini berencana menambah satu pabrik oleochemical.
Pabrik itu akan berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatra Utara. "Kami baru membeli tanah 9 hektare," tutur Sancoyo.
Pabrik oleochemical itu merupakan perluasan pabrik saat ini. Pabrik oleochemical pertama Unilever memiliki kapasitas produksi 200.000 ton per tahun. Pabrik itu berdiri di atas lahan 17 ha. Untuk investasi, UNVR merogoh dana Rp 2 triliun.
Pabrik oleochemical ini tak dikelola oleh UNVR, melainkan oleh PT Unilever Oleochemical Indonesia, anak usaha Unilever NV.
Comment
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News