kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Unggul Sejak Awal Tahun, Reksadana Pendapatan Tetap Turun Sepanjang September 2023


Selasa, 03 Oktober 2023 / 17:14 WIB
Unggul Sejak Awal Tahun, Reksadana Pendapatan Tetap Turun Sepanjang September 2023
ILUSTRASI. Reksadana pendapatan tetap secara keseluruhan mencatatkan kinerja paling unggul sepanjang tahun 2023.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap secara keseluruhan mencatatkan kinerja paling unggul sepanjang tahun 2023. Akan tetapi, kinerja reksadana tersebut memburuk pada bulan September 2023. 

Data Infovesta menunjukkan, Infovesta 90 Fixed Income Fund Index membukukan return tertinggi di antara indeks reksadana lainnya, yakni 3,33% secara year to date (YtD). Namun, pada September 2023, imbal hasilnya tercatat minus 0,57% dibanding bulan sebelumnya, bersamaan dengan indeks reksadana saham dan reksadana campuran yang juga memperlihatkan return negatif. 

Research Analyst PT Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai, penurunan indeks reksadana pendapatan tetap pada bulan September 2023 merupakan hal yang wajar. Ini terjadi karena yield obligasi yang terus naik, terlihat dari yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) tenor 10 tahun yang beranjak ke ke sekitar 4,6% dari level 4,08% pada akhir Agustus 2023.

Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Catatkan Kinerja Paling Unggul Sepanjang September 2023

Peningkatan yield ini terjadi seiring dengan berlanjutnya ekspansi pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang ditopang oleh sektor manufaktur pada bulan September 2023. Kondisi tersebut membuat pasar khawatir bahwa akan ada kenaikan suku bunga The Fed sebanyak satu kali lagi dengan besaran 25 bps di sisa tahun ini.

Meskipun begitu, Arjun menilai reksadana pendapatan tetap menarik sebagai produk investasi untuk diversifikasi risiko. "Di tengah risiko global, investasi di instrumen pendapatan tetap, seperti Surat Berharga Negara (SBN) serta investment grade corporate bonds lebih aman dibandingkan saham atau aset berisiko yang lain," tutur Arjun saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/10). 

Baca Juga: Hanya Indeks Reksadana Pasar Uang yang Berkinerja Positif di September 2023

Prospek positif pada reksadana pendapatan tetap ke depannya akan didukung oleh kemungkinan bahwa Bank Indonesia dapat memangkas tingkat suku bunga acuannya tahun 2024. "Hal ni akan ditranslasi ke penurunan yield obligasi serta kenaikan harga yakni capital gains," ucap Arjun.

Dia memprediksi, yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun akan turun ke level 6,7% pada akhir tahun, dari level saat ini yang berada di sekitar 6,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×