Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) mematok belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2018 berkisar US$ 1 juta-US$ 2 juta. Capex tersebut bersumber dari kas internal.
Yani Alifen, Direktur Utama UNIC menyatakan, capex tersebut akan digunakan untuk perawatan dan pergantian mesin produksi. Tahun depan, UNIC membidik bisa meningkatkan volume produksi hingga 5% dibandingkan dengan tahun 2017.
"Kami akan lihat seperti apa market tahun depan," kata Yani dalam public expose di BEI, Selasa (5/12).
Meski memiliki belanja modal, UNIC mengaku belum akan berekspansi. Saat ini, Yani mengaku kapasitas produksi pabrik yang dimiliki sudah hampir full. Utilisasi pabrik saat ini berkisar 94%. Sedangkan tahun sebelumnya, 90%. "Untuk rencana ekspansi belum ada. Kemungkinan rencana ekspansinya, baru akan kami bahas pada tahun depan," kata Yani.
Yang pasti, tahun depan, perseroan akan melakukan efisiensi. Meski ada peningkatan volume produksi, diharapkan hal itu tidak memakan biaya besar. Asal tahu, pendapatan UNIC dipengaruhi oleh harga minyak bumi dan volume produksi.
Pada akhir 2017, UNIC juga telah menyelesaikan proyek pembangunan jetty baru dengan kapasitas 50.000 DWT. Lokasinya berada di pabrik UNIC yang berlokasi di Merak, Banten. Dengan adanya jetty baru ini dapat meningkatkan efisiensi biaya transport baik untuk produk barang jadi maupun untuk bahan baku Perseroan.
"Untuk investasi jetty ini terserap dana US$ 5 juta," imbuhnya.
Sebagai catatan, UNIC merupakan produsen tunggal alkybenzene (AB) di Indonesia. Zat kimia ini merupakan bahan baku pembuatan deterjen. Selain bergerak pada bidang usaha penjualan bahan kimia, UNIC juga memiliki usaha di bidang properti dan bisnis perkantoran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News