Reporter: Astri Kharina Bangun, Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana initial public offering (IPO) Garuda Indonesia dikabarkan sepi peminat. Terkait dengan hal itu, sejumlah gosip pun beredar.
Salah satunya, harga saham IPO Garuda yang sudah dipatok Rp 750, dijual dengan harga diskon 13,33% menjadi Rp 650 di pasar sekunder. "Sepertinya banyak yang tidak mau membeli saham IPO Garuda. Makanya, harganya dibanting habis-habisan," jelas salah seorang sumber KONTAN yang tak mau namanya disebut.
Dia memberikan bukti, pada penawaran perdana yang ditujukan bagi investor ritel beberapa waktu lalu tampak sepi pengunjung. Kondisi ini berbanding terbalik dengan penawaran perdana saham PT Krakatau Steel (KRAS).
Kendati begitu, pihak underwriter membantah rumor tersebut. Menurut Corporate Secretary I Gede Suhendra, selama masa penawaran perdana banyak investor ritel baru yang memesan. "Saham IPO Garuda ini pemesannya banyak yang belum punya rekening efek sebelumnya," kata Suhendra.
Ketika dikonfirmasi mengenai penjualan harga saham di pasar sekunder yang lebih murah dari harga yang ditetapkan, Suhendra mengaku belum mendapat informasi seputar hal itu.
Suhendra juga belum dapat menjawab seputar berapa jatah penjualan saham Bahana. "Ini kan masih proses. Berapa yang terjual juga kan masih dihitung. Hari ini terakhir," kata Suhendra.
Sebelumnya, Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Mandiri Sekuritas mengatakan peminat saham IPO Garuda cukup besar. Bahkan baru satu hari jualan, jatah mereka sebesar Rp 1,2 triliun sudah 100% laku terjual.
Kartiko juga membatah kalau harga saham di pasar sekunder dijual harga Rp 650 per saham. "Ah itu gosip. Memang saat ini kita harus hati-hati," ucap dia. Kartiko menambahkan saat ini harga jual masih di level Rp 750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News