kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun pada Jumat, Wall Street Menguat Dalam Sepekan


Sabtu, 23 Juli 2022 / 05:52 WIB
Turun pada Jumat, Wall Street Menguat Dalam Sepekan
ILUSTRASI. Wall Street melemah pada hari Jumat (22/7) karena pendapatan mengecewakan dari Snap menakuti investor.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah pada hari Jumat (22/7) karena pendapatan mengecewakan dari Snap menakuti investor. Saham media sosial dan perusahaan teknologi iklan turun, mengimbangi kenaikan dari penerbit kartu American Express menyusul perkiraan yang optimistis.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, tiga indeks utama Wall Street melemah. Dow Jones Industrial Average melemah 137,61 poin atau 0,43% menjadi 31.899,29. Indeks S&P 500 turun 37,32 poin atau 0,93% menjadi 3.961,63. Nasdaq Composite turun 225,50 poin atau 1,87% menjadi 11.834,11.

Ketiga indeks utama Wall Street membukukan kenaikan mingguan meskipun turun di perdagangan terakhir. Indeks padat teknologi Nasdaq menutup minggu ini dengan kenaikan 3,3%. S&P 500 naik 2,4%, dan Dow naik 2% dalam sepekan.

Baca Juga: Usai Menguat 3,53% Pekan Ini, Simak Proyeksi IHSG Sepekan ke Depan

Pemilik Snapchat membukukan pertumbuhan penjualan kuartalan terlemahnya sebagai perusahaan publik. Hal ini menyebabkan harga saham Snap Inc turun hampir 40%. Sementara Twitter Inc membalikkan penurunan harga sebelumnya menjadi kenaikan 0,8% menyusul penurunan pendapatan yang mengejutkan.

Perusahaan online lain yang sangat bergantung pada iklan, seperti raksasa teknologi Meta Platforms Inc dan Alphabet Inc masing-masing jatuh 7,6% dan 5,6%, membebani Nasdaq.

Meta dan Alphabet akan memposting pendapatan mereka minggu depan, bersama dengan emiten-emiten megacap, termasuk Apple Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com Inc.

Layanan komunikasi dan teknologi informasi S&P 500 masing-masing jatuh 4,3% dan 1,4%, memimpin penurunan di antara 11 indeks sektoral.

"Laporan keuangan lebih baik ketimbang kekhawatiran awal, tetapi memburuk dari biasanya dan ini berlangsung selama beberapa kuartal terakhir," kata Bob Doll, CIO di Crossmark Global Investments kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Berhasil Menguat 3,53% dalam Sepekan, Ini Sentimen Pendorongnya

Dengan 106 dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan hingga Jumat pagi, 75,5% emiten telah melampaui ekspektasi analis. Data Refinitiv ini lebih rendah ketimbang rata-rata 81% selama empat kuartal terakhir.

Semua mata tertuju pada pertemuan Federal Reserve dan data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal kedua minggu depan. Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk mengekang inflasi yang tidak terkendali. Sedangkan data PDB kemungkinan akan kembali negatif.

Sementara itu, sebuah survei pada hari Jumat menunjukkan bahwa aktivitas bisnis AS pada bulan Juli mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun. Hal ini memperdalam kekhawatiran ekonomi yang terhambat oleh inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga, dan berkurangnya kepercayaan konsumen.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,33% ke 6.886 di Perdagangan Jumat (22/7), Sektor Teknologi Naik Tinggi

“Data ekonomi melemah, semacam konfirmasi fakta bahwa resesi sangat mungkin terjadi selama 12 bulan ke depan. Pasar sedang mencoba untuk mencari tahu dampaknya saat pertumbuhan ekonomi melambat signifikan dan The Fed di tengah pengetatan yang agresif,” kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Advisors di Hunt Valley, Maryland.

Harga saham Verizon Communications Inc jatuh 6,8% setelah mengumumkan memangkas perkiraan laba tahunan yang disesuaikan karena beban inflasi. American Express Co naik 1,9% karena pendapatan yang kuat dan perkiraan pendapatan yang meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×