Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Jumat (27/12), harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksi 0,31% ke level Rp 7.925. Sementara secara year to date, harga saham BBNI turun 9,94%.
BBNI juga menjadi salah satu saham yang banyak dijual asing dalam satu bulan terakhir ini. Menurut data RTI, net sell asing pada saham BBNI sebulan terakhir mencapai Rp 560,76 miliar.
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan aksi jual oleh asing terhadap BBNI merupakan hal yang wajar. “Asing memanfaatkan minat beli domestik untuk melakukan taking profit, bisa jadi jual saham BBNI di samping itu juga membeli saham lain di sektor yang sama,” ujar Sukarno.
Baca Juga: Pada 2020, bank kecil pasang target tinggi
Sukarno menilai, secara fundamental BBNI masih terbilang bagus. Sejauh ini BBNI mampu memperlihatkan kinerja yang positif di tengah beberapa emiten satu sektornya mengalami penyusutan kinerja.
Hingga kuartal III 2019, laba bersih bank pelat merah ini masih tumbuh 4,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 12 triliun. Perolehan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang masih cukup bagus. Penyaluran kredit BNI tumbuh 14,7% yoy.
BBNI juga membukukan kenaikan pendapatan 8,1% yoy dan pendapatan bunga bersih 8,4% yoy. Rasio net profit margin juga naik menjadi 34,96% ketimbang periode yang sama tahun lalu di 34,85%. “Artinya masih tetap terjaga masih di atas 25% jika dilihat dalam tiga tahun terakhir,” kata Sukarno, Jumat (27/12).
Baca Juga: Risiko kredit meningkat, bank akan lebih selektif salurkan kredit tahun depan
Sukarno menambahkan, secara valuasi BBNI juga paling murah apabila dibandingkan saham perbankan lainnya yang masuk dalam top 10 saham berkapitalisasi terbesar. Ke depannya, dia memproyeksi prospek BBNI masih akan positif. Dia merekomendasikan investor untuk buy on weakness dengan target harga Rp 8.800 per saham.
Senada dengan Sukarno, Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengungkapkan, BBNI berhasil mempertahankan kinerja yang positif dengan pertumbuhan pendapatan dan aset yang meningkat.
Catherina berpandangan, BBNI masih memiliki prospek yang menarik untuk tahun depan. Di tengah kondisi saat ini, sambungnya, BBNI juga optimistis dalam menghadapi tantangan pada tahun depan sembari tetap fokus untuk meningkatkan likuiditas. Cathy menyarankan investor untuk buy saham BBNI dengan target harga Rp 9.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News