kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turki dan Rusia memanas, harga minyak terangkat


Rabu, 25 November 2015 / 16:39 WIB
Turki dan Rusia memanas, harga minyak terangkat


Reporter: Namira Daufina | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Memanasnya keadaan di Turki dan Rusia setelah penembakan udara yang dilakukan Turki terhadap pesawat Rusia, jadi faktor yang menopang pergerakan harga minyak. Sesaat, pasar meninggalkan kenyataan fundamental bahwa minyak masih banjir pasokan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/11) pukul 14.45 WIB harga minyak kontrak pengiriman Januari 2016 di New York Merchantile Exchange naik tipis 0,27% ke level US$ 42,99 per barel dan sepekan melesat 2,47%.

Berdasarkan pemaparan Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures kisruh geopolitik antara Turki dan Rusia yang sedang hangat menimbulkan kecemasan terganggunya distribusi dan produksi minyak mentah Timur Tengah. Untuk sesaat itu mengangkat harga minyak.

Pada Selasa (24/11) Turki menembak pesawat Rusia yang berada di dekat perbatasan Suriah. Ini menimbulkan reaksi marah dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Turki mengatakan pilot pesawat Rusia sudah diperingatkan karena memasuki wilayah udara Turki namun mengabaikan peringatan tersebut.

“Pasar pun cemas bahwa perang Suriah sudah semakin besar dan bisa menganggu dunia,” kata Faisyal. Namun hal ini tidak akan lama menopang pergerakan harga minyak. Karena berkaca dari fundamental, banjir pasokan masih jadi beban utama minyak.

Apalagi laporan badan energi swasta stok minyak mingguan AS bertambah 2,6 juta barel. Rabu (25/11) malam, cadangan minyak mingguan AS yang akan dirilis EIA akan bertambah 1,2 juta barel atau lebih tinggi dari minggu sebelumnya 300.000 barel. “Itu jadi penekan harga minyak sepekan ini menyingkirkan masalah Turki dan Rusia,” prediksi Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×