kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tunas Baru Lampung targetkan pendapatan Rp 9 triliun tahun ini


Selasa, 28 Agustus 2018 / 20:26 WIB
Tunas Baru Lampung targetkan pendapatan Rp 9 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Manajemen TBLA saat Investor Summit di BEI


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menargetkan pendapatan sebesar Rp 9 triliun sampai akhir tahun ini. Untuk mencapai target tersebut emiten perkebunan ini akan menggenjot penjualan di semester II ini.
 
Maklum, kinerja TBLA turun tipis di semester I-2018. Hingga akhir Juni 2018, pendapatan yang diperoleh emiten perkebunan ini sebesar Rp 4 triliun atau turun 4,7% dari semester I-2017 yang mencapai Rp 4,2 triliun.

"Kami targetkan akhir tahun pendapatan Rp 9 triliun dengan laba yang tumbuh 5%," kata Sudarmo Tasmin, Deputy Presiden Director TBLA di Bursa Efek Indonesia, Selasa (28/8).

Tak pendapatan, laba TBLA di semester I 2018 lalu juga menurun. Hingga semester I-2018, laba TBLA tercatat Rp 349 miliar atau menurun 30,34% dari semester I-2017 sebesar Rp 501 miliar.

Penurunan pendapatan disebabkan adanya penurunan harga jual rata-rata produk. "Kalau laba disebabkan kerugian selisih kurs yang belum direalisasi di tahun 2018, sedangkan di 2017 ada laba kurs. Selain itu juga adanya beban bunga yang sudah tidak dapat di kapitalisasi di tahun 2018 ini," kata Sudarmo.

Maka itu, di semester kedua ini, TBLA ingin menggenjot pendapatan. Sudarmo berharap kapasitas produksi sawit dan gula dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Soal produksi gula hingga saat ini, TBLA memproduksi 200.000 ton gula. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang sebesar 250.000 ton. "Kami harapkan lebih lagi. Karena memang volume gula agak terlambat. Dan panen tebunya mulai di bulan Mei. Juli libur panjang, maka dari itu semester dua digenjot lagi," tambahnya.

Sedangkan produksi sawit lebih besar jumlahnya. Namun Sudarmo tak menyebut rinci. Ia hanya mengatakan, di semester I 2018, perbandingan produksi sawit dan gula yaitu 72% sawit dan 28% gula.

Tahun depan, TBLA menyiapkan belanja modal (capex) Rp 500 miliar. Anggaran ini lebih besar dari tahun ini yang sebesar Rp 300 miliar. "Untuk pengembangan bisnis," imbuh Sudarmo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×