Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa IDX High Dividend 20 tengah mengalami tren penguatan. Berdasarkan data statistik Bursa, Rabu (15/10) indeks ini mencatatkan pertumbuhan positif 1,45% secara year to date (ytd).
Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy mengatakan prospek emiten yang menghuni pada indeks ini berpotensi mencatatkan kinerja yang positif dari segi fundamental maupun pergerakan harga saham. Hal ini didasari oleh kestabilan ekonomi di Indonesia pasca pemangkasan suku bunga Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Abdul mengungkapkan, untuk emiten-emiten perbankan masih menjadi incaran para investor karena melihat pertumbuhan shareholder dari masing-masing emiten seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada bulan September lalu.
Di sisi lain, sektor bahan baku dan energi juga akan terdampak positif dari stimulus China pada penghujung tahun 2024 nanti.
"Mayoritas emiten di dalam konstituen IDX High Dividen 20 memiliki fundamental yang cukup baik, serta pergerakan yang tidak terlalu fluktuatif," kata Abdul kepada Kontan, Selasa (15/10).
Baca Juga: Performa Indeks IDX High Dividend 20 Positif, Begini Rekomendasi Sahamnya
Adapun sentimen pendukung dapat dilihat dari ketahanan ekonomi di Indonesia sepanjang semester-I 2024, di mana saham-saham perbankan mencatatkan kinerja yang positif di saat era suku bunga tinggi.
"Lalu saham-saham pada sektor basic material yang terdampak positif dari kenaikan harga emas dunia, dan nilai tukar rupiah juga ikut turut memberikan kontribusi terhadap sektor konsumer," ujarnya.
Adapun emiten-emiten yang berpotensi membagikan dividen pada akhir tahun, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan potensi dividen mencapai Rp 203,8 per lembar saham dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan potensi dividen mencapai Rp 66 per lembar saham.
Abdul merekomendasikan untuk buy saham ADRO di harga Rp 3.880 dengan target harga Rp 4.000-Rp 4.060 dan buy saham UNVR pada harga Rp 2.350 dengan target harga Rp 2.490-Rp 2.600.
"Angka potensi dividen diperoleh dari rata-rata 3 tahun terakhir," jelasnya.
Sementara itu, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menilai, pertumbuhan kinerja IDX High Dividend 20 yang tumbuh tipis tersebut dikarenakan ada sejumlah saham yang turun signifikan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 14,06% ytd dan 25,57 ytd.
Kendati begitu, Sukarno menjelaskan, secara prospek emiten yang berada dalam indeks ini masih bagus. Dirinya memproyeksikan indeks ini masih bisa tumbuh positif hingga akhir tahun.
Sentimen pendukungnya ialah transisi pemerintahan baru yang diyakini disambut pelaku pasar dan berharap akan memberikan dampak positif ke pertumbuhan ekonomi seiring kebijakan yang dikeluarkan nanti.
"Emiten yang biasanya bagi dividen di sisa akhir tahun yaitu BBCA, ADRO, ITMG dan UNVR," ucap Sukarno kepada Kontan, Selasa (15/10).
Baca Juga: Performa IDX High Dividen 20 Naik Tipis, Simak Rekomendasi Sahamnya
Para investor bisa mencermati indeks ini terutama saham yang masih mengalami penurunan seperti BBRI, TLKM, ASII, SMGR, ANTM. Sebab secara fundamental cukup solid dan valuasi sudah lebih menarik.
Sukarno merekomendasikan untuk mencermati sejumlah saham yang tergabung pada indeks ini, meliputi BBRI dengan target harga Rp 6.000 per saham, ANTM di target harga Rp 1.640 per saham, TLKM pada target harga Rp 3.400 per saham.
Kemudian, cermati juga saham SMGR di target harga Rp 4.450 per saham, AMRT di target harga Rp 3.500 per saham, INKP pada target harga Rp 9.700 per saham, lalu ADRO di target harga Rp 3.990 per saham dan ASII dengan target harga Rp 5.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News