Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai Selasa, 10 April 2018, kemarin, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berhawa sejuk. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 79,69 poin menuju angka indeks 6.325,82 (1,28%).
Kesejukan juga masih berembus terhadap saham-saham bluechips. LQ45, indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga mengakhiri hari dengan nuansa hijau. Naik 17,71 poin menuju level 1.039,61; indeks LQ45 ditutup menghijau, naik 1,73%%.
Hijaunya IHSG kemarin masih belum mengubah penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil sebelumnya. Meski demikian, beberapa saham bertukar urutan akibat perbedaan pergerakan harga masing-masing.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Indika Energy Tbk (INDY), dan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masih menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan. Disusul kemudian oleh SRIL, PTBA, WSKT, ADRO, PTPP, BBNI, dan WSBP, .
Kegairahan bursa saham kemarin tampak dari kenaikan harga sebagian besar saham penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil. Tujuh saham mengalami kenaikan harga,
Hanya ada satu saham yang hargnya tidak berubah, yaitu saham Bumi Resources Tbk (BUMI). Adapun dua saham yang justru harganya turun di tengah kegairahan bursa saham kemarin adalah: BSDE dan SRIL.
Dengan kenaikan lumayan tinggi, saham WSBP kembali ke urutan sepuluh. Adapun saham BBNI kembali ke posisi kesembilan dan saham PTPP bergeser ke urutan kedelapan.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Meski demikian PER adalah gambaran kinerja di masa lalu. Tidak ada jaminan bahwa PER di masa terdahulu akan mencerminkan kinerja serupa di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News