kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Trump Terapkan Kebijakan Tarif Baru, Indonesia Terkena Dampak Besar


Kamis, 03 April 2025 / 11:50 WIB
Trump Terapkan Kebijakan Tarif Baru, Indonesia Terkena Dampak Besar
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump delivers remarks, in the Roosevelt Room at the White House, in Washington, D.C., U.S., March 24, 2025. REUTERS/Carlos Barria


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada (3/4/25), Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif global baru yang mulai berlaku pada 5 April 2025, dengan tarif minimum 10% pada semua impor ke AS. Negara-negara tertentu, termasuk Indonesia, akan dikenakan tarif tambahan yang lebih tinggi. 

Indonesia akan menghadapi tarif sebesar 32%, meskipun Trump mengklaim negara ini secara efektif mengenakan tarif 64% pada barang-barang AS. Klaim ini terutama didasarkan pada tarif tinggi yang dikenakan Indonesia pada produk seperti etanol.

Namun, data Bank Dunia menunjukkan tarif rata-rata Indonesia pada impor AS hanya 4,2%, yang berarti perbedaan tersebut mungkin disebabkan oleh hambatan non-tarif atau faktor terkait mata uang. 

Baca Juga: Trump Umumkan Kebijakan Tarif Timbal Balik Global, Indonesia Ditetapkan 32%

"Indonesia akan menghadapi dampak signifikan dari tarif ini, terutama pada produk-produk yang dikenakan tarif tinggi," ujar Helmy Kristanto, analis dari BRIDS Economic Research pada Kontan, (3/4).

Ia menambahkan bahwa sektor-sektor seperti etanol, yang dikenakan tarif 30%, akan terpengaruh langsung.

Kebijakan ini membuka kemungkinan pembalasan dari negara-negara yang terkena dampak, meskipun Kefas Sidauruk, rekan sepeneliti dari BRIDS Economic Research, melihat bahwa negosiasi kemungkinan besar akan menjadi solusi untuk meredakan ketegangan.

Baca Juga: Ini Tanggapan Sejumlah Pemimpin Dunia Usai Trump Umumkan Kebijakan Tarif

 "Risiko terbesar adalah pembalasan, tetapi negosiasi adalah jalan terbaik untuk mengurangi ketegangan," ujarnya.

Selain itu, kebijakan tarif ini diperkirakan akan memengaruhi inflasi di AS dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. 

Volatilitas mata uang global juga diperkirakan akan tetap tinggi, dengan Yuan China (CNY) diperkirakan kembali melemah di atas level 7,34, yang berisiko memberikan dampak lebih lanjut pada nilai tukar rupiah (IDR).

Baca Juga: Indonesia Juga Kena, Ini Pernyataan Lengkap Gedung Putih Soal Tarif Baru Impor Trump

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×